TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengatakan, Indonesia kekurangan benih kentang berkualitas unggul. Kentang berkualitas unggul biasa digunakan untuk memenuhi permintaan restoran cepat saji, hotel, dan industri keripik kentang.
Kementerian, kata dia, baru mampu menyediakan kebutuhan benih kentang berkualitas sekitar 15 persennya atau setara dengan 15.537 ton. Padahal, kebutuhan tahun ini diperkirakan mencapai 103.582 ton.
Selama empat tahun terakhir, lanjutnya, data Kementerian Pertanian menunjukkan jumlah benih kentang selalu kurang. Pada 2008, kebutuhan benih kentang 103.272 ton, namun ketersediaannya hanya 8.066 ton atau baru terpenuhi sekitar 8 persen. Pada 2009, kebutuhan benih kentang 103.375 ton, namun ketersediaannya hanya 13.481 ton atau hanya 13 persen. Dan pada 2010, kebutuhan benih kentang 103.478 ton, sedangkan ketersediaannya hanya 14.702 ton atau 14 persen.
"Indonesia hanya memiliki delapan sentra Balai Benih Kentang (BBK) dan itupun kondisinya sangat minim fasilitas. Penyediaan benih kentang dalam negeri yang berkualitas semestinya berasal delapan BBK itu," kata Hasanuddin di Jakarta, Rabu 26 Oktober 2011.
Delapan sentra BBK itu terdapat di Kuta Gadung (Sumatera Utara), Kayu Aro (Jambi), Alahan Panjang (Sumatera Barat), Pangalengan (Jawa Barat), Kledung (Jawa Tengah), Tosari (Jawa Timur), dan Modoinding (Sulawesi Utara).
Perbaikan BBK merupakan salah satu program Kementerian Pertanian untuk pengembangan benih kentang. Namun, hingga 2014 pun, kata Hasanuddin, pemerintah baru bisa menargetkan akan menghasilkan benih kentang unggul dalam negeri sebanyak 60 persen.
Peneliti Kentang dari Institut Pertanian Bogor Profesor GA Wattimena mengatakan, sistem perbenihan kentang yang selama ini dilakukan pemerintah perlu diubah. Prosedur pemerintah selama ini dalam menghasilkan benih kentang super dan super elite yang rendah tingkat toleransinya terhadap serangan virus dan bakteri.
“Petani dan penangkar benih perlu akses untuk mendapatkan bibit induk, yakni bibit G0 dan G1,” katanya.
Kementerian Pertanian menargetkan sasaran produksi 2011 sebesar 1.151.667 ton. Sedangkan sasaran produksi 2012 sebesar 1.185.065, dengan dengan laju pertumbuhan 2,90 persen.
ROSALINA
Berita terkait
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
1 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
3 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
6 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
6 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
17 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
28 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
31 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
31 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
40 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaDedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara
43 hari lalu
Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.
Baca Selengkapnya