TEMPO Interaktif, Jakarta:– Pengeluaran dari pos anggaran kebijakan Bank Indonesia hingga September 2011 mencapai Rp 28 triliun. Sampai akhir tahun ini pengeluaran diperkirakan Rp 31,74 triliun.
Sebagian besar pengeluaran tersebut digunakan untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui operasi pasar terbuka. Sampai akhir tahun, diperkirakan biaya operasi pasar sebesar Rp 30 triliun.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mitroadmodjo menuturkan, Senin 24 Oktober 2011, perkiraan realisasi pengeluaran anggaran tahun ini lebih kecil dari perkiraan semula yang sebesar Rp 45,1 triliun.
Rendahnya realisasi itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama, turunnya suku bunga acuan, BI Rate, dari 6,75 persen menjadi 6,5 persen. Penurunan ini memperkecil biaya operasi pasar.
Kedua, adanya imbal hasil dari instrumen Surat Utang Negara (SUN). "BI sudah punya SUN Rp 59 triliun," kata dia. Imbal hasil ini akan menambah pendapatan 2012. Sedangkan pengeluaran anggaran kebijakan 2012 turun menjadi Rp 41,6 triliun.
Seusai rapat kerja dengan Dewan Gubernur BI, Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Aziz menyebutkan penerimaan Bank Indonesia tahun ini tidak memenuhi target.
Akibatnya, cadangan modal BI diperkirakan tergerus hingga di bawah Rp 2 triliun pada 2012. Adapun tahun ini, cadangan modal masih aman di kisaran Rp 7 triliun.
"Karena itu, BI datang ke pemerintah, dan pemerintah datang ke DPR untuk mendapatkan suntikan kalau modal tergerus di bawah Rp 2 triliun," kata anggota Fraksi Partai Golkar ini.
Undang-Undang Bank Indonesia mewajibkan modal bank sentral sekurang-kurangnya Rp 2 triliun. Jika kurang, modal itu harus ditambah sehingga menjadi paling banyak 10 persen dari seluruh kewajiban moneter.
Anggaran tahunan Bank Indonesia terbagi dalam dua pos, yaitu anggaran operasional berupa pengelolaan gaji dan penghasilan lain serta anggaran kebijakan berupa beban pengendalian moneter.
Komponen pengendalian moneter antara lain biaya operasi pasar terbuka, pengelolaan devisa, dan pinjaman luar negeri. Akhir tahun lalu, DPR dan Bank Indonesia menyepakati asumsi surplus anggaran operasional sebesar Rp 17,35 triliun dan pengeluaran anggaran kebijakan Rp 45,1 triliun. Pada 2010, pengeluaran anggaran kebijakan sekitar Rp 37,4 triliun.
EKA UTAMI APRILIA | MARTHA THERTINA | EFRI
Berita terkait
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
2 jam lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
3 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
12 jam lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
14 jam lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
1 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
2 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
3 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaEkonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
3 hari lalu
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Baca SelengkapnyaZulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi
4 hari lalu
Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.
Baca SelengkapnyaSehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya