Demi Target Nasional, Jawa Timur Tebar Padi Hibrida Baru

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 17:06 WIB

dok TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Surabaya - Pemerintah Jawa Timur mulai tahun 2012 akan menerapkan penanaman padi jenis hibrida baru di areal sawah seluruh kabupaten. Ini merupakan upaya Jawa Timur memenuhi kebutuhan pangan nasional karena pada 2014 total produksi padi secara nasional harus surplus sebanyak 10 juta ton. "Kami belum pastikan akan sumbang berapa ton, tapi tiap tahun Jawa Timur surplus lebih dari 4 juta ton," kata Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Wibowo Ekoputro, Selasa, 18 Oktober 2011.

Menurut Wibowo, Dinas Pertanian Jawa Timur sudah mulai menyiapkan varietas hibrida baru dengan kemampuan produksi lebih besar dibanding varietas hibrida biasa.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Wibowo, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur terus melakukan pematangan penelitian jenis varietas hibrida baru tersebut. Sebelum memasuki tahun 2012 varietas hibrida baru tersebut sudah bisa disebarkan kepada para petani.

Wibowo menjelaskan dengan varietas hibrida baru tersebut Dinas Pertanian mengklaim mampu meningkatkan produktivitas dari 7-8 ton panen per hektare menjadi 9-10 ton per hektare.

Untuk memacu varietas hibrida baru mampu menghasilkan buliran padi lebih banyak, pemerintah juga akan memberikan batasan kepada petani untuk hanya menggunakan bibit dalam satu kali persemaian. "Artinya tiap tanam harus gunakan bibit baru, tidak bisa dilakukan persemaian ulang karena akan merusak hasil panen," tutur Wibowo.

Ihwal pemenuhan terget pangan nasional surplus sebanyak 10 juta ton juga dibahas dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan enam gubernur di Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2011. Selain Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pertemuan dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur. "Dari enam daerah provinsi itu Presiden menumpukan harapan besar kepada Jawa Timur," ucap Soekarwo.

Saat ini, dengan total surplus yang dihasilkan Jawa Timur sebanyak 4,3 juta ton, Soekarwo yakin target surplus 10 juta ton secara nasional akan bisa terpenuhi.

Dalam hal pemenuhan target tersebut Soekarwo mengkritik perbedaan data antara Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS). "Kementerian Pertanian dan BPS harus sinkron. Jawa Timur yang mampu surplus 4,3 juta ton tapi hanya disebut 2,8 juta ton," tuturnya.

Data yang salah tersebut, kata Soekarwo pula, dikhawatirkan akan dijadikan alasan pembenar untuk melakukan kebijakan impor beras. Padahal banyak daerah di Indonesia sebenarnya masih mengalami surplus beras.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

14 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

46 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

57 hari lalu

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya