TEMPO Interaktif, Jakarta - Terapresiasinya mata uang euro kembali hingga ke level US$ 1,35, yang memicu pelemahan dolar AS, mampu meredakan tekanan terhadap rupiah. Konsistensi Bank Indonesia (BI) menjaga rupiah mampu juga meredakan kepanikan para pelaku pasar.
Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengemukakan, sentimen positif dari data tenaga kerja AS dan adanya upaya yang cukup serius Uni Eropa untuk mengatasi masalah Yunani akan berdampak positif bagi rupiah dan mata uang Asia lainnya pekan ini.
Nilai tukar rupiah Jumat lalu ditutup melemah tipis 20 poin (0,22 persen) ke posisi 8.965 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah mampu berbalik menguat setelah sempat melemah hingga di atas 9.100 per dolar AS. Hari ini rupiah akan ditransaksikan di kisaran 8.900 hingga 9.000 per dolar AS.
Selain menunggu kepastian kucuran dana talangan bagi Yunani, para pelaku pasar akan mencermati hasil pertemuan G-20 yang berlangsung akhir pekan nanti. “Pernyataan yang terkait masalah penyelesaian krisis Eropa akan menjadi fokus pasar tentunya,” kata Yohanes.
“Pengumuman suku bunga BI Rate, Selasa besok, yang ada kemungkinan akan tetap dipertahankan di 6,75 persen, tidak akan banyak mempengaruhi rupiah karena sentimen pasar masih didominasi oleh faktor eksternal,” dia memaparkan.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
9 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
4 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
7 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
7 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
7 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
7 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
8 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
8 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca Selengkapnya