TEMPO Interaktif, Jakarta - Menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu, isu pangan menjadi hal penting bagi masyarakat dunia. Terutama menyangkut ketersediaan stok pangan dan keterjangkauan harga pangan. Atas dasar itulah Indonesia memperingati Hari Pangan Sedunia yang diselenggarakan pada 20-23 Oktober mendatang di Provinsi Gorontalo.
Ketua Pelaksana Peringatan Hari Pangan, Banun Harpini, mengatakan peubahan iklim dan pertumbuhan penduduk menjadi tantangan yang lebih kompleks terhadap ketahanan pangan nasional. Karena itulah penyelesaiannya harus ditangani secara multisektoral dalam kesepahaman yang sama dan holistik.
“Dengan berbagai krisis di dunia termasuk krisis di Yunani membuat harga pangan dunia naik. Ini menjadi isu global yang harus ditangani oleh masing-masing negara,” kata Banun, Rabu 21 September 2011.
Menurut dia beberapa implikasi soal isu pangan global yang perlu dicermati oleh pemerintah mencakup ketersediaan atau produksi pangan, keterjangkauan harga pangan, dan distribusi pangan secara merata. “Karena itulah Kementerian Pertanian ditugaskan mencapai surplus beras 10 juta ton sebelum 2015 atau pada 2014,” ujarnya.
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-31 tersebut, lanjutnya, FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) telah menetapkan tema “Food Prices from Crisis to Stability”. Tema ini dipilih dengan memperhatikan dampak langsung penurunan produktivitas pangan dunia akibat perubahan iklim global. FAO pun menyarankan kepada setiap negara untuk mengkaji harga pangan yang terus meningkat dan mengantisipasi rawan pangan dan kelaparan.
Sedangkan tema Hari Pangan Sedunia di Indonesia yakni Menjaga Stabilitas Harga dan Akses Pangan Menuju Ketahanan Pangan Nasional. Beberapa langkah mencapai kemandirian pangan fokus pada peningkatan produksi, mengganti pola konsumsi beras dengan pangan lain yang bergizi dan bervariasi, serta meningkatkan intensifikasi pertanaman padi.
Gorontalo dipilih sebagai tuan rumah karena pemerintah daerahnya memiliki komitmen kuat dalam hal produksi untuk ketahanan pangan. Tak hanya itu, Gorontalo juga dinilai mampu berfokus pada pengembangan jagung sebagai pangan alternatif pengganti beras.
Upacara puncak peringatan Hari Pangan Sedunia ke-31 tahun ini akan dilaksanakan di Badan Pusat Informasi Jagung, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Acara puncak akan dirangkaikan dengan pembukaan pameran dan bazar, penyerahan bantuan sosial, dan lainnya.
ROSALINA
Berita terkait
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan
2 hari lalu
Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.
Baca SelengkapnyaDi Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi
13 hari lalu
APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.
Baca SelengkapnyaHarga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024
17 hari lalu
Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran
20 hari lalu
Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum
24 hari lalu
PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaMenjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
25 hari lalu
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.
Baca SelengkapnyaAnalis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok
28 hari lalu
Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.
Baca SelengkapnyaEmiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen
31 hari lalu
Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember
37 hari lalu
Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi
37 hari lalu
Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.
Baca Selengkapnya