TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta akan menerbitkan obligasi pada tahun 2012 mendatang. "Rencananya tahun ini, tetapi mundur menjadi tahun depan karena satu dan lain hal," kata Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ronald T. Andi Kasim, Selasa, 13 September 2011.
Menurut Ronald, Pemda DKI Jakarta telah mendapatkan peringkat dari Standard & Poor's tahun ini. Adapun yang direncanakan tahun depan adalah pemberian peringkat obligasi skala lokal dari Pefindo kepada Pemda DKI Jakarta. "Mudah-mudahan nanti Presiden diberi mandat untuk menerbitkan peringkat obligasinya," ujarnya.
Rencananya, Pemda DKI Jakarta akan mengeluarkan surat utang sebesar Rp 1,7 triliun. Pemda DKI Jakarta dinilai sebagai pemerintah daerah yang paling siap untuk menerbitkan obligasi.
Selain DKI Jakarta, Bandung dan Surabaya juga dinilai siap menerbitkan obligasi. Serupa dengan Pemda DKI Jakarta, keduanya sudah mendapatkan peringkat dari Standard & Poor's.
Selain itu, Pefindo juga tengah memproses peringkat terhadap Makassar dan Balikpapan. Dalam kaitannya dengan peringkat obligasi, Pefindo akan mengadakan workshop di Makassar pada akhir bulan ini.
Dilanjutkan bulan depan, workshop serupa diadakan di Balikpapan. "Mudah-mudahan dua atau tiga dari mereka (lima pemerintah daerah) bisa menerbitkan obligasi pada tahun depan," ucap Ronald.
Ia memperkirakan akan lebih banyak pemerintah daerah yang siap menerbitkan obligasi. "Karena kalau dari segi kebutuhan, mereka sangat butuh, misalnya untuk infrastruktur," katanya.
PRIHANDOKO
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
33 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya