Dradjad Wibowo Jadi Komisaris BNI Sementara

Reporter

Editor

Senin, 15 Desember 2003 19:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ekonom Institut Development Economic and Finance Dradjad Hari Wibowo mengaku hanya akan menjabat sebagai komisaris PT Bank Negara Indonesia Tbk. untuk sementara. "Mungkin beberapa bulan saja," kata Dradjad usai seminar Permasalahn dan Tantangan Perbankan Nasional di Jakarta, Senin (15/12).Dradjad terpilih sebagai salah seorang komiaris BNI dalam rapat umum pemegang saham luar biasa bank plat merah itu di Hotel Shangri-La. Ia mengaku baru tahu terpilih setelah diwawancarai beberapa wartawan yang meliput seminar itu. Pasalnya, sampai sore tadi ia belum menerima surat panggilan dari Bank Indonesia untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan.Dradjad mengaku sebelumnya enggan menerima tawaran sebagai komisaris itu. Tapi, setelah rekening BRI juga dibobol, ia menyetujui tawaran menjadi komisaris itu. Dradjad mengaku kesediaannya menjadi komisaris setelah berbicara dengan pejabat BI dan mengatahui begitu parahnya sistem pengawasan internal BNI. "Saya akan merombak sistem agar kasus pembobolan melalui L/C fiktif dan kasus-kasus lainnya tidak terjadi lagi," katanya. Jika nanti lolos dalam uji kepatutan itu, katanya, dirinya akan meminta direksi dan BI untuk disediakan sebuah tim untuk merombak pengawasan dan sistem internal di BNI. "Saya mungkin hanya akan sampai membangun sistem untuk mencegah saja," katanya.Selain rentan rekening BNI dibobol melalui fasilitas kredit ekspor, bank pemerintah itu juga rentan kembalinya praktek lama penggangsiran dana nasabah. Ia mencontohkan pengerukan dana melalui mark up jumlah plafon kredit oleh orang banknya sendiri. "Saya pikir ini hanya terjadi BNI dan Bank Mandiri, BRI juga ternyata kena," katanya.Dirinya, bersama komisaris lain, akan membangun budaya baru yakni lembaga komisaris akan menjadi jembatan antara Bank Indoensia dengan direksi. Meski mengaku hanya sementara jadi komisaris, tapi Dradjad mengaku tidak tahu berapa waktu yang ia perlukan untuk merombak sistem internal di BNI itu. "Mungkin lama, karena itu merombak sistem," katanya.Mengenai kasus pembobolan rekening BNI senilai Rp 1,7 triliun sendiri, Dradjad akan memulainya dari pengakuan tersangka utama kasus itu, Maria Pauline Lumowa. Kepada Tempo di Singapura, Maria mengaku kasus pembobolan itu sudah diatur oleh BNI sendiri. Kata Maria, BNI sendiri yang merampok duit rakyat Indonesia. "Saya akan tanyakan ke direksi soal pernyataan Maria itu," katanya.Namun, jika dana Rp 1,7 triliun itu sudah keluar semua dari BNI, kata Dradjad, direksi BNI harus sungguh-sungguh memberikan informasi secara transfaran kepada polisi. "Sehingga recovery asetnya bisa sangat besar," katanya.Rapat umum pemegang saham juga memilih Sigit Pramono, semula Direktur Utama Bank Internasional Indonesia, sebagai Direktur Utama BNI. Menurut Dradjad, terpilihnya Sigit merupakan hasil kompromi semua pihak yang terlibat dengan pengelolaan BNI.Namun, di antara direksi dan komisaris yang terpilih, masih ada beberapa orang yang akan tidak terima jika dirinya melakukan perombakan besar-besaran. Tapi Dradjad tidak menyebut siapa direksi dan komisaris yang akan tak setuju itu. "Ada beberapa yang resistance terhadap perombakan," katanya. Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 menit lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 menit lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Menghitung Waktu Tempuh dari Rumah ke Surabaya: Legih Singkat Mana Pesawat dengan Kereta Cepat?

3 menit lalu

Menghitung Waktu Tempuh dari Rumah ke Surabaya: Legih Singkat Mana Pesawat dengan Kereta Cepat?

Untuk warga di timur Jakarta, seperti Bekasi dan Depok, naik kereta cepat ke Surabaya bisa jadi lebih menghemat waktu daripada naik pesawat dari Soeta

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

4 menit lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak Partai Keadilan Sejahtera atau PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

8 menit lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

12 menit lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

14 menit lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

IU Bawakan 27 Lagu Selama 3 Jam Konser di Jakarta, Semangat Fanchant dan Banjir Konfeti

15 menit lalu

IU Bawakan 27 Lagu Selama 3 Jam Konser di Jakarta, Semangat Fanchant dan Banjir Konfeti

IU terpukai dengan UAENA Indonesia yang tidak berhenti bernyanyi bersama selama konser yang berlangsung selama 3 jam.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

18 menit lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

20 menit lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya