TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih on the track meskipun terjadi perlambatan ekspor ke negara-negara Eropa, Amerika, dan Jepang.
"Pertumbuhan ekomomi selama dua triwulan ini selalu 6,5 persen (produk domestik bruto). Mudah-mudahan nanti ini bisa tercapai target pertumbuhan hingga akhir tahun," ujarnya seusai acara halalbihalal di kantornya, Selasa, 6 September 2011.
Menurut Armida, kondisi perekonomian global, terutama di wilayah Eropa, memang menjadi perhatian pemerintah. Namun ia yakin secara keseluruhan, ekspor Indonesia tidak terlalu terganggu karena pasar ekspor sudah terdiversifikasi ke negara-negara lain.
Armida meyakini perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika dan negara-negara di kawasan Eropa tidak akan secara langsung berdampak pada Indonesia. Sebab, sumber utama pertumbuhan ekomomi Indonesia cukup kokoh. "Sumber pertumbuhan ekonomi domestik besar dan pasar sudah cukup terdiversifikasi," kata dia.
Tantangan pemerintah saat ini adalah mengendalikan tingkat inflasi agar konsumsi masyarakat terjaga rendah. Faktor konsumsi masyarakat memang menjadi variabel terbesar angka pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia sepanjang Juli lalu turun 5,23 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 17,4 miliar. Sebaliknya, nilai impor naik 6,57 persen menjadi US$ 16,06 miliar. Akibatnya, surplus perdagangan menipis, hanya menjadi US$ 1,34 miliar, berkurang 59,5 persen dari sebelumnya US$ 3,31 miliar.
Armida menegaskan bahwa ada penurunan ekspor ke beberapa negara, namun ekspor ke negara ASEAN, India, dan Cina meningkat. "Trennya sudah benar. Kinerja ekspor ke pasar atau negara berkembang yang semakin meningkat sudah betul," ujarnya.
ALWAN RIDHA RAMDANI
Berita terkait
Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi
7 hari lalu
Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
9 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
9 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
9 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaEkspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
10 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
10 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
11 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaKemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA
56 hari lalu
Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI
28 Februari 2024
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaGanjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
1 Februari 2024
Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.
Baca Selengkapnya