BPK Kembangkan Sistem Elektronik Audit

Reporter

Editor

Selasa, 6 September 2011 14:14 WIB

ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan menyiapkan sistem teknologi elektronik audit pengganti proses audit secara manual. Terobosan ini mengantisipasi kebijakan pemerintah melakukan moratorium pegawai negeri sipil mulai 1 September 2011 hingga 31 Desember 2012.

"Kami menyikapinya dengan strategi elektronik audit," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BPK Bahtiar Arif di sela-sela acara halalbihalal di BPK, Selasa, 6 September 2011.

Bahtiar mengatakan teknologi ini akan membantu analisis laporan keuangan di daerah-daerah yang kekurangan tenaga pemeriksa. "Jadi, sebelum terjun ke lapangan, bisa analisis dulu," ujarnya.

Namun teknologi elektronik audit ini baru diterapkan di beberapa kantor wilayah, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan mengatakan institusinya mengikuti arahan pemerintah pusat untuk tidak merekrut pegawai negeri baru. "Kami harus ikut (instruksi pemerintah)," katanya.

Meskipun sebenarnya, kata Hendar, BPK masih membutuhkan banyak tenaga pemeriksa. Apalagi BPK menambah lagi 5 kantor perwakilan untuk melengkapi 27 perwakilan saat ini. "Perkembangannya pesat sekali, perwakilan melonjak dari 27 perwakilan menjadi 33 perwakilan, tentunya membutuhkan SDM, terutama di posisi pemeriksa," katanya.

Namun Hendar tidak mengetahui berapa jumlah pegawai baru yang diusulkan ke pemerintah pusat. Saat ini BPK masih menunggu apakah rencana rekrutmen pegawai baru tersebut disetujui oleh pemerintah.

Menurut Bahtiar, kekurangan tenaga pemeriksa juga diantisipasi dengan mengirimkan tenaga pemeriksa pusat ke daerah. "Tinggal dikoordinasikan saja," katanya.

AKBAR TRI KURNIAWAN



Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

3 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

38 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

41 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

42 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

42 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

42 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

42 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

42 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

43 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

46 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya