Selama Tiga Tahun, Investasi Di Indonesia Cenderung Menurun

Reporter

Editor

Senin, 15 Desember 2003 16:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Paskah Suzzetta, wakil ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR, menyatakan selama tiga tahun terakhir ini nilai investasi di Indonesia cenderung menurun. Bahkan, kata Paskah, investasi belum menunjukkan suatu peningkatan yang signifikan demikian " Sampai dengan september 2002, investasi belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan," ujar Paskah, dalam sebuah seminar di Wisma Antara dalam rangka ulang tahun kantor berita Antara Rabu (18/12) Sebagai perbandingan Paskah menunjukkan data selama periode 1 Januari sampai 30 september 2001 investasi yang disetujui penanam modal asing untuk proyek baru sebesar US$ 3,52 milyar untuk 904 proyek. Sedangkan dalam periode yang sama tahun 2002 nilainya menurun menjadi US$ 3,42 milyar untuk 702 proyek. Penurunan nilai investasi ternyata bukan hanya dialami oleh penanam modal asing tetapi juga dialami investasi domestik. Pada periode yang sama nilai Investasi Domestik senilai Rp 44,98 triliun untuk 183 proyek menurun menjadi Rp 8,80 triliun untuk 103 proyek. Hal yang sama juga dialami investasi domestik untuk proyek perluasan dan pengembangan yang mengalami penurunan dari Rp 5,65 triliun untuk 68 proyek menjadi Rp 4,91 triliun untuk 40 proyek. Kondisi penurunan ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2000. menurut Paskah gejala ini akan berlangsung cukup lama .Terlebih lagi dengan meningkatnya country risk setelah tragedi Bali akan membuat iklim investasi di Indonesia semakin terpuruk. Dengan keadaan seperti ini akan sulit mengharapkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Sampai saat ini pemulihan ekonomi masih didominasi dari kegiatan komsumsi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada kegiatan komsumsi bukan merupakan strategi yang feasible untuk jangka panjang, karena pertumbuhan itu dapat dicapai tanpa harus meningkatkan kapasitas perekonomian nasional . Agar dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang Sustainable diperlukan peningkatan produksi yang didukung oleh pertumbuhan investasi yang berkesinambungan dalam jangka panjang. Agar dapat meningkatkan serta memperbaiki iklim investasi, Paskah menututurkan beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah. antara lain penyempurnaan perangkat hukum agar dapat lebih kondusif dalam peningkatan investasi seperti derigulasi penanam modal, penyempurnaan system insentif, desentralisasi kewenagan perizinan dan penyempurnaan Undang-Undang Penanaman Modal. Selain itu pemerintah juga harus melakukan peninjauan daftar negatif investasi secara berkala. Dalam kesempatan itu, Paskah juga mengungkapkan bahwa sikap KKN (kulusi, korupsi dan nepotisme) yang terjadi selama ini menjadi faktor penghambat bagi pertumbuhan ekonomi. Dirinya memberi contoh dalam divestasi BUMN yang selamaini dilakukan selalu menjadi polemik, pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan swasta dan kurupsi yang malahan dilakukan oleh apartur Negara. "Kalau kondisinya seperti ini saya pesimistis 2003 akan ada perubahan," kata Paskah. (Priandono --- Tempo News Room)

Berita terkait

Duel Indonesia vs India di Piala Thomas 2024, Pelatih Irwasyah Prediksi Laga Bakal Berat

4 menit lalu

Duel Indonesia vs India di Piala Thomas 2024, Pelatih Irwasyah Prediksi Laga Bakal Berat

Irwansyah mengatakan anak asuhnya siap turun dengan kekuatan terbaik menjelang pertandingan terakhir fase grup Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

4 menit lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

4 menit lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Laba Bersih PGE Kuartal Pertama USD 47 Juta, Untung dari Valas

6 menit lalu

Laba Bersih PGE Kuartal Pertama USD 47 Juta, Untung dari Valas

PGE mencatatkan laba bersih USD 47,49 juta, meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Berkat selisih kurs.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan di Piala Asia U-23, Shin Tae-yong dan Para Pemain di Bawah Tekanan?

7 menit lalu

Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan di Piala Asia U-23, Shin Tae-yong dan Para Pemain di Bawah Tekanan?

Shin Tae-yong (STY) tidak menyangkal fakta bahwa para pemainnya mengalami tekanan saat menelan kekalahan di babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

11 menit lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

14 menit lalu

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Badan Kepegawaian Negara sedang melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi ASN yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan dari seluruh instansi pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya

Bila Nanti Kalah Lawan Irak, Timnas U-23 Indonesia Mesti Hadapi Guinea untuk Lolos ke Olimpiade Paris 2024

19 menit lalu

Bila Nanti Kalah Lawan Irak, Timnas U-23 Indonesia Mesti Hadapi Guinea untuk Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Timnas U-23 Indonesia mesti lawan Guinea untuk dapat tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024 jika kalah di perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Langkah Panitia Cegah Kecurangan UTBK 2024: dari Metal Detector hingga 30 Set Soal

20 menit lalu

Ragam Langkah Panitia Cegah Kecurangan UTBK 2024: dari Metal Detector hingga 30 Set Soal

Ganefri mengungkap beberapa upaya untuk menekan potensi kecurangan yang bisa terjadi saat pelaksanaan UTBK.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

23 menit lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya