Sigit Pramono Kandidat Terkuat Dirut BNI

Reporter

Editor

Senin, 15 Desember 2003 09:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sigit Pramono disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk menjadi orang nomor satu di PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) yang rencananya bakal ditetapkan hari ini. Meski begitu, Dirut Bank Internasional Indonesia (BII) ini masih dibayang-bayangi mantan Dirut Bank Danamon Arwin Rasyid, yang juga memperoleh sejumlah dukungan.Sumber Koran Tempo di kantor Kementerian BUMN mengatakan, pembahasan calon direksi dan komisaris BNI hingga tadi malam masih dirapatkan. Dari pembahasan itu, Sigit hampir pasti bakal ditetapkan sebagai Direktur Utama BNI yang baru, menggantikan Saifuddien Hasan. "Tapi, keputusannya bisa berubah di saat-saat terakhir menjelang rapat umum pemegang saham," ujarnya. "Bukan tidak mungkin yang dipilih justru Arwin atau malah calon lainnya."Menurut dia, Sigit mendapat dukungan Bank Indonesia dan DPR. Seperti diberitakan koran ini sebelumnya, Sigit juga kabarnya mendapat dukungan Menteri BUMN Laksamana Sukardi dan Kepala BPPN Syafruddin Temenggung.Di sisi lain, Arwin pun punya pendukung cukup kuat. Arwin dikenal dekat dengan Taufiq Kiemas (suami Presiden Megawati). Karena itu, kata sumber lainnya, sesungguhnya telah disiapkan dua paket calon direksi, yaitu paket Sigit dan paket Arwin. "Dalam paket Arwin, terdapat juga Zas Ureawan (Dirut Danareksa)," ungkapnya.Di luar kedua nama itu, yang juga disebut-sebut berpeluang memimpin BNI adalah mantan Kepala BPPN Edwin Gerungan, Deputi Kepala BPPN I Nyoman Sender, dan Cyril Noerhadi.Ketika dimintai tanggapannya, Sigit menolak berkomentar. "No comment," ujarnya. Arwin pun tidak bisa dihubungi. "Bapak masih di luar," kata istrinya melalui telepon genggam. Laksamana pun belum bisa dimintai konfirmasinya. "Bapak masih rapat," kata ajudannya.Menurut sumber lainnya, Bank Indonesia tadi malam memang telah menyampaikan surat resmi ke Kementerian BUMN. "Isinya bisa rekomendasi nama calon direksi atau meminta penundaan penetapan direksi baru."Permohonan penundaan, kata dia, bisa saja dilakukan, karena uji kepatutan dan kelayakan yang digelar BI belum rampung.Nyoman Sender menyatakan, sepengetahuan dia, dari 36 calon, yang baru diuji 16 orang. Ia sendiri mengaku baru akan mengikuti uji kelayakan itu hari ini. Sehubungan dengan itu, Sekretaris Perusahaan BNI Lilies Handayani membenarkan ada dua kemungkinan. Pertama, agenda perubahan direksi dan komisaris tetap dibahas dalam RUPS hari ini dan dilakukan pergantian. Kedua, agenda itu tetap ada, namun diputuskan menunda pembahasannya.Metta/Teguh/Sam/Budi/Heri/Setri - Tempo News Room

Berita terkait

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

5 menit lalu

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

Penyebab dari mati rasa pada lutut bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti cedera akut hingga kondisi kronis.

Baca Selengkapnya

Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

6 menit lalu

Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

Abduvokhid Nematov adalah kiper utama Timnas Uzbekistan U-23 yang sering diturunkan Timur Kapadze selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

9 menit lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23: Bung Kus Ungkap Pekerjaan Rumah Garuda Muda

9 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23: Bung Kus Ungkap Pekerjaan Rumah Garuda Muda

Mohammad Kusnaeni memberikan analisisnya soal pekerjaan rumah Timnas U-23 Indonesia saat menghadapi Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

11 menit lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

12 menit lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

13 menit lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

15 menit lalu

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

16 menit lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

17 menit lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya