Menteri BUMN Minta Kasus Askrindo Dituntaskan  

Reporter

Editor

Jumat, 5 Agustus 2011 12:19 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar (kiri) bersama Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan saat penandatanganan pengalihan kepemilikan saham di gedung BUMN, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar meminta agar kisruh penempatan dana investasi Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) ke lima manajer investasi segera dituntaskan. "Kalau itu memang ada masalah dan belum selesai, lebih baik dituntaskan," kata Mustafa usai acara penyerahan saham PT PT Pelayaran Bahtera Adiguna (PBA) ke PLN di Kementerian BUMN, Jumat, 5 Agustus 2011.

Kasus tersebut harus segera diselesaikan, sehingga tidak membebani manajemen perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Dia pun meminta agar kasus diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. "Baik itu hubungannya dengan Bapepam maupun dengan sejumlah sekuritas. Kalau memang ada penyimpangan harus segera ditindak," ujarnya.

Dia mengakui tidak mengetahui sampai sejauh mana penyelesaian kasus Askrindo. Namun, jika dalam kasus tersebut terdapat pejabat atau oknum lain yang terlibat, menurutnya para oknum itu pun harus segera diproses. "Tentunya tidak ingin perusahaan juga mengalami kesulitan," katanya.

Sebelumnya Askrindo telah mengakui memasukkan dana ke lima manajer investasi, yakni Harvestindo Asset Management, Jakarta Investment, Jakarta Securities, Batavia Securities, dan Reliance Asset Management. Dana yang ditempatkan ke lima perusahaan itu pun sekitar Rp 500 miliar. Meski seperti itu, kepolisian tengah menelusuri kasus kesalahan penempatan dana investasi Askrindo. Kepolisian juga sudah memanggil kelima perusahaan investasi tersebut.

Meski tengah bermasalah, kinerja keuangan Askrindo mulai membaik pada semester pertama tahun ini dengan mencatat laba Rp 25 miliar. Sementara Juni tahun lalu masih merugi Rp 96 miliar. Dari laba itu usaha penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berkontribusi Rp 15 miliar dan usaha komersial sebesar Rp 10 miliar.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

17 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

48 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

55 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya