Bank Mandiri Optimis Tidak Ada Bubble Kredit Otomotif

Reporter

Editor

Minggu, 24 Juli 2011 18:10 WIB

Stand perusahaan multifinance di arena Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta, Minggu (14/6). Pembiayaan sepeda motor bekas menjadi incaran perusahan multifinance sejak krisis keuangan global melanda. Tempo/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini tidak melihat kemungkinan bobble pada kredit otomotif. "Kami tidak melihat bubble, Sebab, pertumbuhan kredit otomotif mencapai 20-25 persen," kata Zulkifli di sela-sela Regional Entrepreneurship Summit di Nusa Dua, Bali, Ahad 24 Juli 2011.

Pertumbuhan itu dinilai baik dan masih berpotensi untuk berkembang ke depan. Menurut Zulkifli, apabila dibandingkan dengan Amerika, kredit di Indonesia hanya tumbuh sampai 10 persen setahun. Apalagi, kata dia gross domestic product (GDP) juga tumbuh 6-7 persen setahun.

Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan kredit otomotif mulai mengkhawatirkan dan berpotensi bubble. Sebab, pertumbuhan kredit sektor ini dinilai terlalu cepat. Maka, bank sentral berencana mengatur uang muka kredit otomotif melalui bank.

Bank Indonesia menyatakan kredit otomotif mulai mengkhawatirkan dan berpotensi bubble. Karena itu, bank sentral berencana akan mengatur uang muka kredit otomotif melalui bank. Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono menjelaskan, BI mulai mewaspadai pertumbuhan kredit otomotif. Indikasi potensi bubble ini menurut dia bisa dilihat dari volume sepeda motor di jalan raya.

"Dalam fase recovery, itu biasanya dua sektor yang cepat sekali pertumbuhannya, bisa berpotensi bubble. Antara lain otomotif dan properti. Otomotif saat ini sudah keliatan," ujar Hartadi saat ditemui di komplek Masjid Bank Indonesia, Jumat 22 Juli 2011.

Karena itu, Bank Indonesia melihat perlu diterapkan kebijakan makroprudensial. Dengan kebijakan ini nanti, diharapkan ada pergeseran kredit dari sektor yang berpotensi bubble ke sektor yang lebih membutuhkan. "Kita akan shifting (geser) dari (kredit) otomotif ini, sehingga kalau dilihat pertumbuhan kredit jangan semata-mata melihat agregat yang tinggi," ujar Hartadi.

Caranya, kata Hartadi, BI akan mengatur lewat kebijakan loan to value. Lewat kebijakan ini, Bank Indonesia akan meminta jumlah uang muka diperbesar. Dan porsi kredit untuk otomotif diperkecil. Saat ini, uang muka untuk kredit otomotif mencapai 10 persen, sehingga yang ditalangi oleh bank adalah sisa 90 persen. BI berencana akan memperbesar uang muka ini nanti. Tapi Hartadi belum bisa menyebut angka pastinya.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

3 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

4 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

11 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

15 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

15 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

16 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

18 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya