Peternak Sapi Berniat Gugat Pemerintah Australia

Reporter

Editor

Senin, 13 Juni 2011 12:40 WIB

TEMPO/Tommy Satria

TEMPO Interaktif, Canberra - Asosiasi Pengusaha Daging Sapi Australia mengatakan peternak yang menderita akibat dampak penghentian sementara ekspor sapi hidup ke Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan bersama terhadap pemerintah akibat kerugian tersebut.

Direktur Asosiasi Pengusaha Daging Australia yang juga pengusaha daging sapi, John Carter, mengatakan peternak tak dapat menunggu enam bulan sampai ditemukan solusinya. Perusahaan pengekspor Daging dan Ternak Australia yang tak becus telah merugikan peternak sapi hingga jutaan dolar.

Efek penangguhan ekspor sapi hidup ke Indonesia tampaknya bakal semakin buruk bagi peternak di Benua Kanguru itu. Pemerintah Australia akan memaksa Industri Daging dan Ternak Australia menyediakan dana darurat untuk memberi makan ternak yang telantar.

Senin pekan lalu, Australia menangguhkan ekspor ternak hidupnya ke Indonesia selama enam bulan hingga negeri tersebut mendapatkan jaminan bahwa kekejaman terhadap hewan di sejumlah rumah potong hewan di Indonesia dapat dibenahi.

Hal itu dikatakan Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig kepada Radio Australia, Senin, 13 Juni 2011. Ludwig pun telah mengangkat bekas Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, untuk memimpin Komite Peninjauan Kembali Ekspor Ternak Hidup.

Menteri Ludwig mengatakan ia dapat memahami kalau Industri Daging dan Ternak Australia enggan mengeluarkan dana darurat itu untuk mendukung kelangsungan industri tersebut.

Ternak hidup merupakan bisnis besar di sana. Australia mengekspor sekitar 500 ribu sapi per tahun ke Indonesia senilai Aus$ 320 juta (Rp 2,94 triliun). Nilai tersebut sekitar 43 persen dari total Aus$ 730 juta perdagangan hewan hidup Australia ke seluruh dunia.

Selain ke Indonesia, Australia mengirimkan sapi-sapi hidup ke sejumlah negara, antara lain Malaysia, Filipina, Yordania, Jepang, dan Brunei. Adapun domba dikirimkan ke kawasan Timur Tengah, seperti Kuwait, Yordania, Bahrain, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Israel.

Akhir pekan lalu, fraksi oposisi Australia juga menolak kebijakan penangguhan ekspor sapi hidup ke Indonesia. Pemimpin fraksi oposisi, Tony Abbott, mengatakan ia menentang keputusan pemerintah Julia Gillard yang menangguhkan ekspor tersebut.

Menurut Tony Abbott, Australia seharusnya hanya menghentikan ekspor sapi ke sejumlah rumah potong hewan yang tak memperlakukan ternak secara manusiawi. Ia mengatakan bahwa Gillard menangani isu tersebut dengan cara yang sangat ceroboh.

BOBBY CHANDRA

Berita terkait

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

40 hari lalu

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menyatakan pihaknya akan mendatangkan 2.350 ekor sapi asal Australia pada akhir Maret ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Beda Sikap Prabowo dan Ganjar tentang Impor Sapi,Calon Presiden Jangan Gagap Teknologi

7 Januari 2024

Terkini: Beda Sikap Prabowo dan Ganjar tentang Impor Sapi,Calon Presiden Jangan Gagap Teknologi

Berita terkini. Polemik perbedaan sikap Prabowo dan Ganjar terkait impor sapi perah, calon presiden diharap tidak gagap teknologi.

Baca Selengkapnya

Tidak Setuju Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kembangkan Ternak Sendiri

7 Januari 2024

Tidak Setuju Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kembangkan Ternak Sendiri

Ganjar Pranowo mengkritik gagasan Prabowo Subianto yang ingin impor 1,5 juta sapi perah. Ganjar usul kembangkan ternak dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Impor 1,5 Juta Ekor Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kita Bicara Kemandirian Ekonomi

6 Januari 2024

Prabowo Berencana Impor 1,5 Juta Ekor Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kita Bicara Kemandirian Ekonomi

Ganjar Pranowo menilai kemandirian ekonomi lebih penting dari rencana Prabowo Subianto impor sapi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mau Impor Sapi Perah untuk Program Susu Gratis, Berapa Anggarannya?

5 Januari 2024

Prabowo Mau Impor Sapi Perah untuk Program Susu Gratis, Berapa Anggarannya?

Capres Prabowo Subianto menyatakan akan mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk merealisasikan program susu gratis. Berapa kira-kira kebutuhan anggarannya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Program Susu Gratis, Ekonom: Hati-hati, Ketergantungan Susu Impor Bisa Naik

5 Januari 2024

Prabowo Janji Program Susu Gratis, Ekonom: Hati-hati, Ketergantungan Susu Impor Bisa Naik

Rencana Prabowo Subianto membuat program susu gratis berpotensi meningkatkan ketergantungan Indonesia pada susu impor.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Impor Sapi Perah 1,5 Juta Ekor, Ini Kata Asosiasi Peternak

5 Januari 2024

Prabowo Ingin Impor Sapi Perah 1,5 Juta Ekor, Ini Kata Asosiasi Peternak

Capres Prabowo Subianto mengatakan akan mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk merealisasikan program susu gratis. Bagaimana kata perhimpunan peternak?

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Dukung Rencana Luhut Impor Sapi dari Brazil

31 Agustus 2023

Mendag Zulhas Dukung Rencana Luhut Impor Sapi dari Brazil

Luhut berencana mengimpor sapi hidup dan anak sapi untuk meredam kenaikan harga daging sapi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Sepakat Impor Sapi dari Brazil, Luhut Prediksi Harga Daging pada Maret 2024 di Bawah Rp 100 Ribu

16 Agustus 2023

Sepakat Impor Sapi dari Brazil, Luhut Prediksi Harga Daging pada Maret 2024 di Bawah Rp 100 Ribu

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia telah sepakat mengimpor sapi dari Brazil.

Baca Selengkapnya

Impor Pangan, Ini 5 Negara Pemasok Daging Sapi Ke Indonesia

4 Agustus 2023

Impor Pangan, Ini 5 Negara Pemasok Daging Sapi Ke Indonesia

Indonesia kerap melakukan impor pangan termasuk sapi. Tak hanya Australia, ini deretan negara-negara pemasok daging sapi ke Indonesia

Baca Selengkapnya