Atasi Pengangguran, Izin Usaha Harus Dipermudah

Reporter

Editor

Minggu, 12 Juni 2011 16:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kemudahan berusaha bisa menjadi solusi mengatasi masalah pengangguran. Worldwide Managing Director McKinsey & Company, Dominic Barton, menyebutkan beberapa negara yang sudah menerapkan kemudahan berusaha, antara lain Cina dan Singapura.


Di Beijing, orang bisa memulai usaha dalam waktu 36 hari. Sementara, di Shanghai, waktu yang dibutuhkan adalah 35 hari. "Di Singapura, waktu untuk memulai usaha hanya enam hari," kata Dominic pada sesi "Managing Global Disruption: Asia's Risk Response Mechanisms" dalam rangkaian World Economic Forum di Jakarta, Ahad, 11 Juni 2011.

Pada sesi yang dipimpin Executive Chairman World Economic Forum, Klaus Schwab, itu pangan menjadi perhatian utama berbagai negara. Indonesia menganggap isu utama yang menjadi tantangan untuk dihadapi adalah masalah pangan.

Sementara, perwakilan perusahaan Amerika Serikat tersebut menganggap masalah pengangguran menjadi tantangan yang lebih serius. Barton menggambarkan kondisi dunia tenaga kerja yang terjadi saat ini. "Di satu sisi ada pengangguran. Tapi, pada saat yang sama ada keterampilan yang dimiliki seseorang yang tidak pada tempatnya," katanya.

Presiden United Way Worldwide, Brian A. Gallagher, mengatakan untuk mengatasi pengangguran jangka panjang diperlukan pembangunan sumber daya alam yang baik. Maka, perlu kemudahan akses bisnis untuk para pemuda.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu melihat saat ini teknologi berkembang pesat. Terbukti dari banyaknya kemudahan akses internet di masyarakat dan adanya fasilitas semacam mobile banking.


Dengan kondisi tersebut, tentu semakin mudah menyerap tenaga kerja dari pengangguran yang muda yang lebih berpendidikan. Setelah akses memulai berusaha dipermudah, kemudian baru dipikirkan cara masuk kepada akses pembiayaan dan pengembangan kapasitas.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

41 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya