Soal Kemasan Barbie, Pemerintah Enggan Campur Tangan  

Reporter

Editor

Minggu, 12 Juni 2011 14:07 WIB

Pabrik boneka Barbie Indonesia. TEMPO/ Rully Kesuma

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kehutanan belum perlu turun tangan menanggapi temuan kemasan boneka Barbie berbahan kayu alam hutan Indonesia oleh Greenpeace. “Tak perlu, apalagi baru tuduhan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan, Hadi Daryanto, di Jakarta, Sabtu, 11 Juni 2011.

Menurut Hadi, Kementerian enggan bersikap reaktif atas dugaan tanpa data dan fokus yang jelas. Begitu pula dalam menyikapi klaim Greenpeace, bahwa Asia Pulp & Paper (APP) bertanggung jawab atas penggunaan bahan kayu alam yang disuplai ke Mattel, perusahaan pembuat boneka Barbie.

Benar atau tidaknya tudingan terhadap APP, menurut Hadi, hal tersebut bukan tugas bagi Kementerian untuk menyelidiki, melainkan tergantung pada APP sendiri, mau membuktikan diri benar atau tidak. “Harus dibuktikan oleh perusahaan (APP) bahwa tuduhan salah, bukan oleh Kementerian,” ujarnya.

Kiki Taufik, aktivis Greenpeace bidang Geographical Information Ssytem, membantah klaimnya sekadar dugaan atau tuduhan. Sebab, mereka menemukan bukti forensik berupa hasil uji laboratorium terhadap contoh kemasan Barbie. Sebesar 50 persen dari keseluruhan sampel dinyatakan kayu hutan alam tropis campuran, yaitu serat kayu dari hutan Indonesia.

Jenis kayu yang digunakan adalah ramin, salah satu tipe kayu yang dilindungi dalam Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Spesies Terancam (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora/CITES).

Indonesia merupakan anggota dalam konvensi ini. Ramin termasuk dalam kategori Appendiks 2, spesies yang tak terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa ada pengaturan. Ia memenuhi klasifikasi kayu alam yang habitatnya unik, yaitu hanya tumbuh di lahan gambut, serta punya kemampuan besar menyimpan karbon.

Kedua, Greenpeace menelusuri fakta bahwa besar penggunaan unsur ramin dalam kotak Barbie siginifikan. Greenpeace menyebut, APP menyuplai bahan ini pada dua pabrik produsen kemasan boneka-boneka Mattel buatan Indonesia, yaitu Sansico dan PT Bukit Muria Jaya.

Sansico yang mampu memproduksi satu juta kemasan per pekan telah menjadi pemasok bagi Mattel selama dua dekade. Sebagian besar produksinya lewat percetakan Sansico, PT Printec II, yang bersebelahan dengan pabrik utama Mattel Indonesia.

Sebelumnya, Selasa, 7 Juni, Greenpeace International melakukan demonstrasi di kantor pusat Mattel di El Segundo, California, Amerika. Lembaga itu meminta perusahaan produsen mainan tersebut berhenti menggunakan bahan baku kemasan yang disuplai oleh APP.

Anak perusahaan PT Sinar Mas Group—konglomerasi taipan Eka Tjipta Widjaja—ini disebut menebang pohon di atas lahan gambut Bukit Tigapuluh, Jambi. Padahal lahan itu juga adalah habitat harimau Sumatra yang jumlahnya semakin berkurang.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

39 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya