2012, Anggaran Kementerian Pertanian Naik

Reporter

Editor

Kamis, 9 Juni 2011 11:43 WIB

TEMPO/Fahmi Ali






TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertanian mendapatkan pagu indikatif anggaran tahun depan sebesar Rp 17,14 triliun. Angka tersebut naik Rp 422 miliar dibanding alokasi anggaran kementerian tahun ini sekitar Rp 16,7 triliun.

Menteri Pertanian Suswono menargetkan produksi sejumlah komoditas pangan naik tahun depan. Beberapa komoditas pangan itu adalah padi yang ditargetkan produksinya naik menjadi 74,13 juta ton gabah kering giling, jagung 24 juta ton, kedelai 1,9 juta ton, gula 4,39 juta ton, dan daging sapi sebesar 471 ribu ton.

Meski begitu, ia menilai pagu indikatif tersebut masih lebih rendah dari alokasi anggaran yang diajukan pemerintah sebesar Rp 24,72 triliun tahun depan.

Dalam rapat kerja dengan Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Suswono mengaku realisasi anggaran yang diberikan tahun ini belum terserap optimal. Hingga bulan ini, realisasi fisik baru tercapai 32 persen, sedangkan realisasi anggaran baru 11,26 persen.

"Rencana kerja kami pada 2012 di antaranya bisa meningkatkan PDB menjadi 3,69 persen, jumlah tenaga kerja di bidang pertanian menjadi 44,5 juta orang, dan meningkatkan neraca perdagangan menjadi US$ 36,5 miliar," kata Suswono, Kamis, 9 Juni 2011.

Kementerian Pertanian juga menargetkan bisa mendorong peningkatan ketahanan pangan di tiga provinsi, yaitu di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Untuk mencapai itu, anggaran yang akan dialokasikan sebesar Rp 110 miliar.

Sementara itu, anggota Komisi Pertanian DPR, Viva Yoga Mauladi, mengatakan anggaran yang diberikan untuk Kementerian Pertanian tergolong kecil. Oleh karena itu, dia mengusulkan menambah anggaran ketahanan pangan dari dana yang berasal dari Bulog.

Menurut dia, dana Bulog untuk penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) bisa dialihkan untuk ketahanan pangan di Kementerian Pertanian. "Data BPS kan menyebutkan masyarakat miskin jumlahnya berkurang. Jadi, dana raskin bisa dialihkan," ujarnya.

Politikus dari Fraksi Partai Amanat Nasional itu berpendapat bahwa dengan peningkatan anggaran, Indonesia bisa menghadapi tantangan berat ketahanan pangan dunia. "Banyak negara-negara produsen pangan yang berpotensi produksinya turun. Ini bisa mempengaruhi kondisi pangan Indonesia ke depan," ujarnya.

ROSALINA

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

7 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

23 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya