Negara ASEAN Bahas Komoditas Tuna  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Mei 2011 11:11 WIB

TEMPO/NURDIANSAH

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah negara ASEAN akan berkumpul bersama untuk pertama kalinya membahas komoditas ikan tuna. Pertemuan di antaranya membahas langkah strategis yang akan dilakukan dalam pengembangan komoditas tuna.

"Kami akan menyusun program yang meliputi aspek penting industri ikan ke pasar internasional," ujar Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor Nikijuluw dalam pertemuan pers ASEAN Tuna Working Group di Jakarta hari ini, Rabu, 25 Mei 2011.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut akan membahas isu-isu penting terkait komoditas tuna di Asia Tenggara. Isu-isu tersebut, antara lain keberlanjutan (sustainability) komoditas tuna, antisipasi terhadap tumbuhnya permintaan ikan tuna di pasar internasional, dan industrialisasi ikan tuna itu sendiri. "Jadi, kami akan bahas bagaimana ikan tuna tidak lagi diekspor untuk bahan baku, tapi benar-benar diproses terlebih dulu baru diekspor," katanya.

Dalam pertemuan pers itu juga dihadiri Deputi Direktur Jenderal Perikanan Vietnam Chu Tien Vinh. Delegasi perwakilan negeara-negara ASEAN juga akan melihat pertumbuhan tuna ke depannya. "Dengan menggunakan sumber tuna yang sama di Laut Cina, kami merasa harus bekerja sama agar mengetahui jumlah ikan tuna," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan bahwa negara ASEAN juga harus mengetahui pasar tuna secara internasional. Meski tidak mengetahui potensi ikan tuna di ASEAN, namun menurut dia, total potensi tuna di Vietnam dapat mencapai 50 ribu ton per tahun. "Ini berbagai jenis tuna, seperti yellowfin tuna (tuna sirip kuning), big eye tuna (tuna mata besar), dan lainnya," ujar dia.

Executive Director Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia Bambang Suboko mengatakan pertemuan ini sangat penting karena dapat membicarakan bagaimana cara menghadapi pembeli internasional yang besar, seperti Cina, Jepang, dan Amerika. "Banyak isu miring yang disampaikan di luar sana. Kami harus meluruskannya," tuturnya.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

17 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

47 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

47 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya