Barang Menumpuk, Ekspor-Impor Terancam  

Reporter

Editor

Sabtu, 14 Mei 2011 10:47 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pembatasan truk dan angkutan berat di ruas jalan tol dalam kota telah mengakibatkan penumpukan barang di pelabuhan. Hal ini terjadi di lapangan impor, baik di Jakarta International Container Terminal maupun di Terminal Peti Kemas Koja.

Kepala Humas Pelabuhan Indonesia II Hambar Wiyadi menyatakan angka bongkar-muat normal lahan terpakai seharusnya di bawah 70 yard occupancy ratio (YOR). "Sekarang sudah di atas 80 YOR," kata dia kemarin.

Catatan YOR di lapangan impor dua hari lalu menunjukkan angka 88 persen dan di lapangan ekspor 73 persen. Bila dibandingkan dengan YOR bulan lalu, di lapangan impor dan ekspor masing-masing hanya 70 persen dan 50 persen. Meski begitu, penumpukan belum sampai mengakibatkan kapal menunggu untuk bongkar-muat.

Penumpukan ini, kata Hambar, juga sudah mencapai tahap darurat. Sebab, semakin tinggi tingkat YOR, semakin sulit barang keluar dan masuk kapal. Walhasil, truk pun sulit melintas. Ia khawatir, bila penumpukan barang berlanjut, dapat mengancam arus ekspor-impor.

Kepala Unit Angkutan Khusus Pelabuhan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Gemilang Tarigan, memperkirakan potensi kerugian per hari para anggota organisasi bakal mencapai Rp 3 miliar. Jika pembatasan truk dan angkutan berat di ruas tol dalam kota berlanjut hingga 10 Juni, kerugian diprediksi bisa menggelembung hingga Rp 90 miliar.

Kerugian itu dihitung dari peningkatan biaya langsung Rp 300-400 ribu per trailer per rit akibat penambahan jarak tempuh 30-50 kilometer. Kondisi ini terjadi setelah Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya memperpanjang pemberlakuan pembatasan operasional truk dan angkutan berat di ruas tol dalam kota Jakarta hingga 10 Juni.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memberlakukan pembatasan hanya pada saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18, yang berlangsung pada 5-9 Mei lalu. Truk besar dilarang melintas jalan tol dalam kota Cawang-Grogol. Itu sebabnya, banyak truk harus melambung melintasi Cawang-Priok atau Grogol-Priok.

Angka kerugian sebetulnya bisa lebih besar karena pembatasan ini tidak hanya menimpa eksportir yang menggunakan jalur laut. Eksportir yang menggunakan jalur udara juga mengeluhkan terhambatnya pengiriman barang. Beberapa eksportir jalur udara sudah mengeluh ketinggalan pesawat karena arus lalu lintas tol menuju bandara ikut macet.

Karena potensi kerugian yang besar itu, Organda hingga kemarin masih mengancam mogok hingga 20 Mei mendatang. Selama ini tiap hari ada 6.000 trailer yang melewati jalan tol tersebut. "Siapa yang mau bayar? Apa pemerintah mau menanggung kerugian itu?" kata Gemilang.

Pelindo juga tetap berharap ada solusi selain Organda membatalkan ancaman berhenti operasi. Sebab, berhentinya operasi Organda hanya akan membuat persoalan arus keluar-masuk pelabuhan makin sulit.

Berbeda dengan Organda dan pengelola pelabuhan, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Suyoto justru menilai pembatasan truk dan angkutan berat di ruas tol dalam kota telah mengurai simpul kemacetan di ruas jalan Jakarta Barat. "Arus tol kami prediksi bertambah lancar hingga 30 persen," katanya.

Ia menambahkan, gerbang tol Kembangan, jalan layang Grogol, dan tol W1 arah bandara, yang selama ini lalu lintasnya sering macet, kini bisa dilalui dengan lancar. "Pembatasan truk ini sangat berpengaruh meningkatkan kelancaran lalu lintas."

ARYANI KRISTANTI | ARIE FIRDAUS

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

7 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

57 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya