Penyebab industri tak banyak tumbuh di luar Jawa karena tak meratanya perkembangan infrastruktur, seperti jalan, ketersediaan listrik, dan sumber daya manusia. "Paling utama infrastruktur. Contohnya, Jepang yang ingin mengembangkan biji silikon di Sumatera Barat dengan teknologi. Ternyata teknologi membutuhkan listrik 10-15 megawatt, yang tak ada di Sumatera Barat, akhirnya terhambat," ujar Dedi.
Karena itu, Dedi menyatakan Kementerian akan berupaya mengembangkan industri hingga ke luar Pulau Jawa dengan meningkatkan infrastruktur. Tak hanya itu, pihaknya juga tengah berupaya menanamkan investasi di bidang pendidikan bagi masyarakat di luar Pulau Jawa agar masyarakat daerah bisa ikut berpartisipasi dalam sektor industri sehingga turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut data Kementerian, kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57,9 persen, yang diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,5 persen, Pulau Kalimantan 9,2 persen, Pulau Sulawesi 4,6 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,5 persen dan sisanya, Maluku dan Papua, sebesar 2,3 persen.
Di Jawa, provinsi yang memberi sumbangan terbesar adalah DKI Jakarta (16,4 persen), Jawa Timur (14,7 persen), Jawa Barat (14,3 persen) dan Jawa Tengah (8,5 persen). Di Pulau Sumatera, penyumbang terbesar: Riau (6,6 persen), Sumatera Utara (5,4 persen), dan Sumatera Selatan (3,0 persen). Penyumbang terbesar di Kalimantan: Kalimantan Timur 6,2 persen. Penyumbang terbesar di Sulawesi adalah Sulawesi Selatan 2,3 persen.
ROSALINA