Industri Manufaktur Mendapat Insentif Impor Bahan Baku

Reporter

Editor

Selasa, 3 Mei 2011 16:00 WIB

Pelabuhan Pontianak, Kalbar. ANTARA/Jessica Wuysang
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan memberi insentif berupa tax holiday kepada industri pengolahan dan manufaktur dalam mengimpor bahan baku. “Pemerintah tak mau terjadi overheating karena ketidaktersediaan bahan baku,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa, 3 Mei 2011.

Kenaikan nilai impor lebih banyak disumbangkan impor bahan baku yang mendukung peningkatan industri manufaktur. Itu ditunjukkan dengan pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal pertama sebesar 5,15 persen. “Kami putuskan memberi insentif supaya tak membebani impor,” katanya.

Pemerintah akan terus mendongkrak industri manufaktur lantaran sektor tersebut yang banyak menyerap tenaga kerja kerja. Pada saat yang sama pemerintah akan meningkatkan daya saing industri lewat pembangunan koridor ekonomi.

Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor pada tiga bulan pertama tahun ini naik 48,19 persen menjadi US$ 38,79 miliar. Periode yang sama tahun lalu, nilai impor tercatat US$ 14,48 miliar. Peningkatan impor itu lebih banyak didominasi oleh impor barang modal dan bahan baku.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal kedua lebih tinggi dibanding kuartal pertama. "Pertumbuhan bisa menjadi 6 persen pada kuartal kedua," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat. Peningkatan itu dipengaruhi pertumbuhan sektor otomotif dan elektronika.

Namun, pertumbuhan industri lain tersendat, salah satunya industri makanan dan minuman. Pada kuartal pertama tahun ini sektor makanan dan minuman hanya tumbuh 3 persen. Bahkan tahun lalu pertumbuhan makanan dan minuman hanya 2,27 persen, menurun dibanding 2009 yang mencapai 11,29 persen.

Industri lain yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah industri karet dan barang karet serta barang plastik yang turun 2,89 persen, kayu dan barang dari kayu turun 1,44 persen. Sedangkan penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman turun 0,9 persen.

Hidayat berharap Cina bisa merealisasi komitmen investasi, terutama di sektor manufaktur. Selain itu, pemerintah berusaha mengurangi ekspor barang mentah. "Kalau bisa kita ekspor bukan barang mentah, tapi produk jadi. Setiap kita ekspor barang mentah, yang maju industri mereka,” tuturnya.

IQBAL MUHTAROM | AGUNG SEDAYU


Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

23 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

8 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

8 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

14 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

15 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

32 hari lalu

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Majelis hakim MK menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghadirkan menteri Jokowi ke sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

24 Februari 2024

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

Pemerintah bakal kembali menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) pada Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

15 Februari 2024

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

Perum Bulog angkat bicara soal ini soal rencana pemerintah mengimpor beras sebanyak 1,6 juta ton pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

14 Februari 2024

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berencanya memantau quick count atau perhitungan cepat siang ini.

Baca Selengkapnya