Pengusaha Keluhkan Sulit Mendapat Izin Usaha di Kawasan Hutan

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 13:08 WIB

Zulkifli Hasan. ANTARA/Saptono
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kehutanan banyak menerima keluhan dari pelaku usaha kehutanan terkait lamanya pemberian izin di kawasan kehutanan bagi industri. Menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, keluhan banyak datang dari pelaku usaha di sektor perkebunan kelapa sawit dan tambang.


"Mereka banyak protes dan menanyakan mengapa izin usaha di kawasan hutan lama keluar. Sebab, bicara hutan, banyak kebijakan aturan yang tumpang-tindih antara pusat dan daerah," kata Menteri Kehutanan dalam Diskusi Pengembangan Industri Kehutanan di Wisma Antara, Selasa (26/4).

Lebih lanjut dia menjelaskan, pemberian izin usaha di kawasan kehutanan membutuhkan waktu lama akibat penerapan otonomi daerah, sehingga pemberian izin terlebih dahulu harus melalui kepala daerah, bupati, gubernur, baru ke Kementerian Kehutanan. "Untuk tambang saja perlu ada Amdal yang waktunya 150 hari, belum lagi izin dari masing-masing pihak tadi, bisa tahunan," ujarnya.

Lamanya perizinan, lanjut dia, juga terjadi di negara lain. Zulkifli mencontohkan Cina dan Malaysia, banyak perusahaan yang mengajukan izin di negara tersebut, tapi belum tentu disetujui karena menyangkut aspek dari kementerian lembaga lainnya. "Karena ada otonomi daerah, jadi izin harus melalui persetujuan dan rekomendasi bupati, pemda, dan gubernur," ujarnya.

Namun, dia mengakui, walaupun dengan izin, banyak kawasan hutan di daerah yang rusak karena pengembangan sumber daya alam tidak ramah lingkungan. "Bangka Belitung habis, Kalteng hutannya habis karena tambang, Kolaka Sulawesi habis karena nikel, Samarinda habis karena bauksit," katanya.

Zulkifli menyebutkan, jumlah total daratan Indonesia seluas 190 juta hektare, di mana 130 juta hektare merupakan kawasan hutan. Kawasan hutan di Indonesia terbagi menjadi kawasan hutan primer seluas 45 juta hektare, kawasan log over area yang merupakan area bekas tebangan HPH seluas 45 juta dan sisanya adalah luas kawasan hutan yang sudah tidak ada lagi pohonnya (hutan gundul).

ROSALINA

Berita terkait

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

10 November 2023

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya

Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

3 Oktober 2023

Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada potensi asap menyebrang ke Malaysia dampak dari kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Kadin RFBSH Inisiasi Pilot Project Multiusaha Kehutanan

20 Februari 2023

Kadin RFBSH Inisiasi Pilot Project Multiusaha Kehutanan

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Regenerative Forest Business Sub Hub (RFBSH) menginisiasi pilot project multiusaha kehutanan.

Baca Selengkapnya

KLHK Tangkap Pemodal Tambang Emas Ilegal di Taman Nasional Batang Gadis

14 Februari 2023

KLHK Tangkap Pemodal Tambang Emas Ilegal di Taman Nasional Batang Gadis

KLHK Wilayah Sumatera menangkap dan menahan salah satu aktor intelektual penambangan emas ilegal di Kawasan Taman Nasional Batang Gadis.

Baca Selengkapnya

KLHK Minta Pengadilan Hukum Berat Pelaku Pengrusakan Tahura Bukit Mangkol

21 Juli 2022

KLHK Minta Pengadilan Hukum Berat Pelaku Pengrusakan Tahura Bukit Mangkol

KLHK melimpahkan berkas tahap dua kasus perambahan Taman Hutan Rakyat (Tahura) secara ilegal dengan tersangka ke Pengadilan Negeri

Baca Selengkapnya

INFID Sebut Indonesia Darurat Pelanggaran HAM di Tiga Sektor Bisnis

14 Juli 2022

INFID Sebut Indonesia Darurat Pelanggaran HAM di Tiga Sektor Bisnis

Sektor itu rentan pelanggaran HAM bagi sosial, ekonomi dan lingkungan, jika dikelola tanpa standar-standar HAM dalam bisnis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Terbesar, Sektor Kehutanan Berkontribusi Kurangi 497 Juta Ton CO2

26 Maret 2022

Sri Mulyani: Terbesar, Sektor Kehutanan Berkontribusi Kurangi 497 Juta Ton CO2

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sektor kehutanan menjadi pemberi kontribusi terbesar dalam penurunan CO2 dengan biaya yang sedikit.

Baca Selengkapnya

UMM Buka Kelas Pusat Minyak Asiri, Bisa Belajar Budidaya Hingga Siap Ekspor

10 Februari 2022

UMM Buka Kelas Pusat Minyak Asiri, Bisa Belajar Budidaya Hingga Siap Ekspor

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka program kelas pusat keunggulan atau center of excellence (CoE) minyak asiri alias essential oil.

Baca Selengkapnya

Izin Konsesi Hutan Anak Usaha Barito Pacific Dicabut, Imbas ke Perseroan?

15 Januari 2022

Izin Konsesi Hutan Anak Usaha Barito Pacific Dicabut, Imbas ke Perseroan?

PT Rimba Equator Permai adalah anak usaha Barito Pacific di bidang kehutanan, termasuk pengusahaan dan pengelolaan hutan tanaman industri.

Baca Selengkapnya