Menteri Keuangan Ingin Awasi Newmont

Reporter

Editor

Sabtu, 23 April 2011 04:51 WIB

TEMPO/SUPRIYANTHO KHAFID
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan memperketat pengawasan terhadap pengoperasian perusahaan tambang. Pemerintah curiga ada beberapa perusahaan tambang yang curang dalam melaporkan transaksi ekspornya.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, ada sebuah perusahaan tambang yang melaporkan nilai ekspornya hanya 5 juta ton. Ternyata, di negara tujuan, impor dari perusahaan itu tercatat 20 juta ton.
"Bentuk seperti ini yang ingin kami tertibkan, supaya hak Indonesia dalam bentuk penerimaan negara dan royalti tetap terpenuhi," katanya, Kamis lalu.

Atas dasar niat itulah pemerintah berkeras ambil bagian dalam pengelolaan perusahaan tambang besar di Indonesia, yang diawali dengan membeli 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara.
Pada 18 Maret lalu, pemerintah pusat memastikan membeli 7 persen saham Newmont, meskipun ditentang oleh pemerintah daerah setempat, yang telah memegang 24 persen saham perusahaan tambang emas tersebut.

Menurut Agus, kepemilikan saham pemerintah pusat sangat diperlukan untuk menjaga hak negara. Jika berhasil, pemerintah bisa memanfaatkan royalti dan keuntungan produksi batu bara.
Dihubungi kemarin, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batu Bara mengatakan praktek bisnis ilegal sudah lazim dilakukan oleh beberapa perusahaan tambang.

Modus utamanya adalah penyelundupan hasil tambang. Modus kedua dengan mengirimkan hasil tambang ke anak usaha di luar negeri dengan harga yang lebih rendah (transfer pricing).
"Setelah itu, mereka menjual lagi ke pasar dengan harga pasar." Modus ketiga adalah memanipulasi jumlah produksi. Praktek culas terakhir ini biasanya melibatkan petugas Direktorat Jenderal Pajak.

Akibat kejahatan tersebut, pada tahun lalu negara diperkirakan kehilangan 30 persen dari total pendapatan negara dari pertambangan yang besarnya sekitar Rp 50 triliun.

Untuk mengurangi potensi kerugian, Marwan setuju dengan upaya pemerintah pusat ikut terlibat sebagai pengelola perusahaan tambang besar. Bahkan dia mengusulkan agar pemerintah juga masuk ke perusahaan tambang lainnya, seperti Freeport dan PT Indonesia Aluminium.

Usulan Marwan ini sejalan dengan pernyataan Menteri Agus sebelumnya, yang mengatakan, setelah Newmont, pemerintah berencana mengambil alih pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Kontrak Inalum berakhir pada 2013.

IRA GUSLINA | EFRI RITONGA

Berita terkait

Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar

3 November 2016

Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar

Medco rampungkan transaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$2,6 miliar setara Rp33,8 triliun.

Baca Selengkapnya

Newmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T  

1 Maret 2016

Newmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T  

Peningkatan pembayaran royalti selama 2015 sangat signifikan dibandingkan dengan 2014 lalu.

Baca Selengkapnya

Newmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor  

22 Januari 2016

Newmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor  

Sesuai dengan manifes, limbah yang diangkut kapal MV Red Rock adalah pelumas bekas dan limbah-limbah bekas pakai lain.

Baca Selengkapnya

Pelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont  

21 Januari 2016

Pelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont  

Rute kapal pengangkut limbah B3 berangkat dari Pelabuhan Newmont di Mataram dengan tujuan Surabaya dan singgah di Kupang.

Baca Selengkapnya

Medco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya  

30 November 2015

Medco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya  

Pemilik Medco, Arifin Panigoro, dikabarkan ingin membeli 76 persen saham Newmont.

Baca Selengkapnya

Sudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu

27 November 2015

Sudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PTNNT calon pemegang saham baru.

Baca Selengkapnya

Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru

19 September 2015

Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru

Pengganti Martiono sebagai Direktur Utama Newmont adalah Rachmat Makassau.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Ekspor Newmont Tunggu MoU Smelter Diteken  

16 September 2015

Perpanjangan Ekspor Newmont Tunggu MoU Smelter Diteken  

MoU pembangunan smelter di Gresik oleh Newmont dan Freeport bakal berakhir pada 30 September mendatang.

Baca Selengkapnya

Pencari Kerja Blokade Jalan, Operasional Newmont Terganggu

31 Agustus 2015

Pencari Kerja Blokade Jalan, Operasional Newmont Terganggu

Para pencari kerja asal Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, memblokade pintu akses kawasan tambang PT Newmont Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Newmont Nusa Tenggara Jadi Motor Penggerak Pembangunan

31 Mei 2015

Newmont Nusa Tenggara Jadi Motor Penggerak Pembangunan

Menteri Perindustrian Saleh Husin berharap PT Newmont Nusa Tenggara jadi motor penggerak pembangunan di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya