Defisit PT Dirgantara Indonesia Membengkak

Reporter

Editor

Senin, 21 Maret 2011 22:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama PPA Boyke Mukijat memperkirakan arus kas PT Dirgantara Indonesia (Persero), atau PT DI, bakal mengalami defisit tahun ini sebesar Rp 675 miliar. “Ini lebih besar dari prediksi perusahaan, yang sebelumnya memperkirakan defisit mencapai Rp 454 miliar,” katanya kemarin.

Meskipun memiliki rancang bangun yang terintegrasi, menurut Boyke, karena permasalahan keuangan yang sudah sangat akut, PT DI mencatat defisit. “Kelebihan PT DI adalah kelengkapan fasilitas produksi dan pasar yang bagus. Namun kelemahannya adalah dalam hal disiplin keuangan dalam bisnis, operasional, dan manajemen keuangan,” ujarnya.

Karena itu, ia menilai berbagai langkah harus diambil agar arus kas perusahaan tidak defisit, salah satunya dengan meningkatkan penjualan perusahaan. Agar arus kas menjadi positif, tingkat penjualan perusahaan tahun ini melampaui Rp 2,5 triliun. Perusahaan juga harus mengefisiensikan biaya operasional dan peningkatan produktivitas.

“Juga harus dilakukan perbaikan struktur keuangan neraca perusahaan, salah satunya dengan konversi pinjaman pemerintah menjadi penyertaan modal negara (PMN),” kata Boyke. Sebelumnya, Kementerian Keuangan telah mengajukan usulan konversi dana talangan PT DI sebesar Rp 127 miliar kepada DPR. Namun saat ini keputusannya masih menunggu hasil pembahasan di komisi-komisi terkait.

Menurut Direktur Aircraft Service PT DI Budi Wuraskito, perusahaan memiliki total kewajiban sebesar Rp 3,2 triliun hingga tahun lalu. Kewajiban itu terdiri atas uang pada pemerintah berupa utang SLA Rp 1,06 triliun, utang RDI Rp 7,3 miliar, utang dana talangan tahap I Rp 358,8 miliar, utang dana talangan II Tranche A Rp 32,1 miliar, utang pajak Rp 79,8 miliar, dan utang denda terlambat pengiriman Rp 73,8 miliar.

Selain itu, perusahaan masih memiliki kewajiban pada bank dan PPA sebesar 533,8 miliar, imbalan pascakerja dan hubungan industrial Rp 334,5 miliar, serta kewajiban operasional Rp 738,1 miliar.

Lebih jauh Boyke menyatakan PPA tengah menyelesaikan kajian program restrukturisasi PT DI, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pembuatan rencana bisnis. PPA bersama dengan BPKP juga melakukan verifikasi utang-utang yang dimiliki perusahaan.

Hingga saat ini, investasi negara dalam pengembangan PT DI mencapai Rp 3,9 triliun dalam bentuk modal dan Rp 1,6 triliun dalam bentuk pinjaman, baik berupa soft loan agreement (SLA) ataupun dana talangan.

Tahun lalu, penjualan perusahaan mencapai Rp 1,07 triliun atau meningkat dibanding 2009, yang sebesar Rp 525 miliar. Sedangkan kerugian perusahaan tahun lalu mencapai Rp 126 miliar, lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya, Rp 157 miliar.

EVANA DEWI

Berita terkait

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?

Baca Selengkapnya

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.

Baca Selengkapnya

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir merespons persoalan pembayaran gaji karyawan PT Dirgantara Indonesia yang mesti dicicil.

Baca Selengkapnya

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

19 Desember 2023

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

Perusahaan pelat merah produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia atau PTDI belum melunasi gaji karyawannya pada November 2023.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

20 Oktober 2023

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengekspor 6 pesawat terbang NC212i ke Filipina.

Baca Selengkapnya

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

18 Oktober 2023

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

Tiga Perusahaan BUMN dilaporkan ke Ombudsman yaitu PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia. Soal jual senjata ilegal ke Myanmar?

Baca Selengkapnya

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

17 Oktober 2023

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan (SSR) melaporkan tiga BUMN ke Ombudsman RI tentang dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar

Baca Selengkapnya

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

6 Oktober 2023

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

Tiga BUMN dituding menjual senjata ke Junta Myanmar pasca kudeta pada 1 Februari 2021. Berikut profil tiga BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

5 Oktober 2023

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

Organisasi koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan meminta Komnas HAM usut kasus dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar oleh 3 BU

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia dan Lokheed Martin Kerja Sama Pengadaan Sikorsky S-70M Black Hawk

23 Agustus 2023

PT Dirgantara Indonesia dan Lokheed Martin Kerja Sama Pengadaan Sikorsky S-70M Black Hawk

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Sikorsky, perusahaan Lockheed Martin, kerja sama pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk.

Baca Selengkapnya