Ekspor Kayu ke Jepang Justru Diprediksi Naik  

Reporter

Editor

Kamis, 17 Maret 2011 15:17 WIB

Buruh di pabrik pengolahan kayu asal Jepang PT. NYP Wood Work Purbalingga sedang mengolah kayu pinus menjadi Hamamoko Ita, Kamis (17/3). Perusahaan tersebut mengekspor produknya ke Jepang. Mereka berkomitmen untuk tidak menarik investasinya dari Purbalingga. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO Interaktif, Palu - Gempa dan tsunami yang menghantam Jepang pekan lalu diperkirakan akan berdampak pada ekspor bahan bangunan dari kayu ke Negara itu. Para pengekspor di Sulawesi Tengah harus memanfaatkan peluang besar ini dengan menyiapkan stok bahan bangunan sebanyak mungkin

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi Provinsi Sulawesi Tengah, Ali Landeng, mengatakan, bahwa meski dalam beberapa bulan ke depan kegiatan ekspor Sulteng ke Jepang kemungkinan terhenti, namun selama 2011 volume ekspor diperkirakan meningkat tajam dibandingkan 2010.

"Saya perkirakan tiga bulan ke depan para pengekspor Sulteng belum akan melakukan kegiatan ekspor ke Jepang namun setelah itu, kalangan pengekspor akan kewalahan memenuhi permintaan pembeli di Jepang, “ ujar Ali Landeng kepada Tempo, Kamis (17/3).

Ia menjelaskan, selama ini jumlah produk ekspor Sulteng ke Jepang hanya sedikit. Produk Sulteng yang diekspor ke Jepang hanya kayu eboni (kayu hitam), bahan bangunan dari kayu, dan minyak pakanangi. Menurut dia, dari ketiga produk itu, paling besar adalah bahan bangunan dari kayu dan eboni.

Dalam catatannya, selama 2010 Sulteng mengekspor bahan bangunan dari kayu sebanyak 776,17 ton dengan devisa sebesar US $ 600. Sementara volume ekspor eboni ke Jepang selama 2010 sebanyak 75 ton dengan menyumbangkan devisa sebesar US $ 20.890 dolar
Sedangkan eealisasi ekspor bahan bangunan dari kayu selama Januari-Februari 2011 sebanyak 256 ton yang menghasilkan devisa sebesar US$ 193.012

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tengah, Hasanuddin Atjo, mengatakan, komoditi ikan tuna yang menjadi salah satu komoditi ekspor Provinsi ini diprediksi mengalami penurunan dengan adanya musibah gempa dan tsunami itu. "Tapi karena sudah ada kontrak (dengan importer Jepang), jumlah ekspor tuna tidak mengalami kekurangan hingga kontrak berakhir," jelas Kadis Hasanuddin Atjo.

Namun, kata dia, jika masa kontrak berakhir, diprediksi ekspor tuna ke Jepang akan mengalami penurunan atau minimal berubah dari sebelumnya. Gangguan ekonomi di Negara Jepang akibat tsunami, secara otomatis akan berpengaruh pada ekspor komoditi Sulteng.

DARLIS


Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya