Timur Tengah Terus Memanas, Harga Minyak Naik Lagi

Reporter

Editor

Kamis, 17 Maret 2011 09:54 WIB

REUTERS/ Ali Hashisho
TEMPO Interaktif, New York - Harga minyak naik 2 persen dari posisi terendah pada perdagangan Rabu setelah sempat turun selama tiga minggu terakhir. Kenaikan ini dipicu tindakan keras demonstran di Bahrain. Kerusuhan ini membangkitkan kembali krisis Timur Tengah yang dikhawatirkan menurunkan pasokan minyak.

Kegundahan terhadap kerusuhan di Bahrain disebabkan keterlibatan pasukan Arab Saudi yang juga produsen terbesar Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Peningkatan intensitas bentrokan di jalanan di Yaman, Suriah dan Aljazair, meinmbulkan kekhawatiran pasar saham selain krisis nuklir Jepang.

Analis pasar saham Amerika Serikat JP Morgan yang dipimpin oleh Lawrence Eagles, menyebutkan kerusuhan yang terus meningkat di Bahrain dan keterlibatan Arab Saudi dalam upaya penyelesaian kerusuhan tersebut, tidak boleh diabaikan.

Kini harga minyak mentah jenis Brent untuk pengantaran April mantap di level US$ 110,62 per barel, yang naik sekitar US$ 2,10. Selasa lalu harga minyak jenis Brent berada di posisi US$ 107,35, yang menjadi harga terendah sejak 23 Februari lalu.

Adapun harga minyak mentah di Amerika Serikat bertengger di level US$ 97,98 per barel, atau naik sekitar 80 sen. Angka tersebut merangkak dari sebelumnya di US$ 96,22 per balon, harga terendah sejak 25 Februari lalu.

Analis senior Lind-Waldock, Richard Ilczyszyn, menyebutkan perdagangan terpengaruh oleh aksi jual, imbas bencana Jepang. Hal ini menyebabkan keengganan pialang untuk mengambil risiko sehingga perdagangan Brent dan minyak mentah AS turun di bawah rata-rata dalam 30 hari terakhir.

Adapun saham-saham di Amerika merosot 2 persen dan indeks Nasdaq berubah negatif untuk tahun ini. "Banyak hal yang menyebabkan aksi tarik-menarik sebagai ekuitas negatif. Ini menyebabkan banyak pemain yang melikuidasi dan meletakkan uang mereka sambil mencari tahu apa yang akan terjadi di Jepang," kata Richard.

Di Jepang, operator pembangkit nukir Daiichi pada Kamis ini akan kembali menggunakan helikopter militer untuk memadamkan reaktor nuklir yang terlalu panas untuk mencegah perluasan bencana setelah sebelumnya upaya ini dtitinggalkan karena radiasi terlalu tinggi.

Dalam perdagangan pagi di Amerika, bensin melonjak hampir 3 persen. Data mingguan Badan Informasi Energi AS menunjukkan cadangan bensin hingga Mei mencapai 4,17 juta barel. Selama dua minggu terakhir terjadi penarikan tajam sejak Agustus 2008 karena sebagian perusahaan mengurangi persediaan bahan bakar musim dingin dan beralih ke persediaan musim panas.

REUTERS | IRA GUSLINA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya