Bencana Jepang Belum Pengaruhi Ekspor Jawa Timur

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2011 19:53 WIB

TEMPO Interaktif, SURABAYA - Ekspor sejumlah komiditi asal Jawa Timur, seperti udang dan produk perikanan ke Jepang belum terpengaruh bencana gempa dan tsunami.

Vice President I Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Jawa Timur Johan Suryadarma mengatakan, Jepang merupakan pasar ekspor udang dan ikan terbesar setelah Amerika Serikat.

"Sampai hari ini belum terasa dampaknya," kata Johan kepada Tempo, Selasa (15/3).

Namun jika bencana yang terjadi di Jepang terus berkelanjutan, tentunya akan ada pengaruhnya terhadap kegiatan ekspos. "Ancaman nuklir dan solar yang menipis di Jepang membuat kami was-was. Padahal kapal sangat membutuhkan solar," ujar Johan.

Johan memaparkan data, ekspor udang ke Jepang tahun 2010 mencapai 32,185 ton, turun tujuh persen dibandingkan 2009 yang mencapai 34,606 ton. Angka ekspor ke Jepang terus merosot sejak dua tahun lalu.

"Ekspor merosot karena produksi udang dan ikan dari Indonesia semakin sedikit," ucapnya. Penurunan produksi karena cara budidaya yang kurang maksimal.

Brand Manager PT Bumi Laut Shipping Henky Taslim mengatakan, pengiriman barang melalui pelayaran ke Jepang masih berjalan normal dan tidak ada penundaan. Pelabuhan di kota lainnya, seperti di Tokyo, Yokohama, Osaka dan Kobe masih normal beroperasi. "Tapi juga bisa tertunda kalau bahan bakar habis," katanya.

Hengky memprediksi permintaan barang ke Jepang justru akan meningkat pasca bencana di Jepang, khususnya kayu dan furniture. Kayu sangat dibutuhkan di Jepang untuk bahan membangun rumah yang aman dari getaran gempa.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Internasional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Liri Idham mengatakan, dampak bencana tsunami di Jepang belum terlihat pada kegiatan ekspor dari Jawa Timur.

"Dampaknya nanti akan dirasakan untuk ekspor non migas," ujarnya. Selama ini dari total ekspor komiditi non migas dari Jawa Timur, sebanyak 20 persen di antaranya untuk pasar Jepang. DINI MAWUNTYAS.


Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

14 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya