TEMPO Interaktif, Jakarta: Penjualan saham Bank Lippo kemungkinan dilakukan dengan harga yang lebih murah dari yang ditetapkan sebelumnya. "Kita harus realitis, turun atau harganya disesuaikan,” kata Deputi Kepala BPPN Bidang Restrukturisasi Perbankan, I Nyoman Sender di Wisma Danamon, Jakarta, Senin (1/12). Beberapa waktu lalu, lembaga penyehatan itu memutuskan bahwa tidak ada pemenang dalam tender penjualan Bank Lippo. Harga penawaran yang dimasukkan tiga calon pembeli jauh di bawah harga dasar yang ditentukan yakni sebesar Rp 591 per saham. Mereka yang menawar rendah tersebut adalah Konsorsium Eurocapital Asia Limited, Swissasia Global, dan Summit Investment Limited.Kepala BPPN, Syafruddin Temenggung mengatakan, penyebab rendahnya penawaran karena calon pembeli memasukkan nilai AYDA dalam perhitungan. Harga berdasarkan nilai buku atau sering disebut price to book value yang mereka tawarkan masih dikurangi AYDA. “Kalau itu diperhitungkan, harga bisa terpotong sekitar 40-60 persen,” katanya.Meski mendesak manajemen untuk segera menjual AYDA, Sender tetap mewanti-wanti agar aset tersebut tidak dilepas dengan harga rendah. "Silahkan jual kalau harganya bagus," ujarnya. Jika tidak, bisa berdampak pada kondisi keuangan bank beraset Rp 23 triliun itu. Dia meminta penjualan dilakukan secara selektif terhadap aset-aset yang mungkin bisa dijual dengan harga yang tinggi. Walaupun dia mengakui, saat ini agak sulit mencari investor yang mau membayar dengan harga mahal. Edy Can – Tempo News Room
Berita terkait
AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja
39 detik lalu
AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja
Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.