Moodys Turunkan Peringkat Utang Spanyol

Reporter

Editor

Jumat, 11 Maret 2011 10:27 WIB

Bank sentral Spanyol. AP/Paul White
TEMPO Interaktif, Madrid—Lembaga pemeringkat Moody’s dan Fitch yang memperkirakan kebutuhan dana untuk merekapitalisasi perbankan Spanyol lebih besar dari angka yang dirilis bank sentral Spanyol kembali menyulut kekhawatiran pasar finansial global.

Bank sentral Spanyol kemarin mengatakan bahwa mereka memerlukan dana sekitar 15,15 miliar euro (US$ 21,07 miliar) untuk biaya menyuntik modal perbankan dan juga menopang kepercayaan investor.

Lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan peringkat utang Spanyol menjadi AA2 dengan prospek negarif dari posisi sebelumnya Aa1. Moody’s menurunkan peringkat utang pemerintah karena Spanyol membutuhkan dana yang lebih besar sekitar 40 miliar euro – 50 miliar euro, sesuai perkiraan banyak para analis. Dan menurut perkiraan yang lebih mendalam, Spanyol membutuhkan dana 110 miliar euro sampai 120 miliar euro.

Penurunan peringkat ini langsung memicu tekanan jual dipasar saham global dan menyebabkan biaya premi resiko investasi Spanyol meningkat. Dimana selisih suku bunga antara Spanyol dan suku bunga acuan Jerman meningkat menjaid 2,27 persen dari posisi sebelumnya 2,2 persen. Penurunan peringkat ini juga memicu pelemahan euro.

Spanyol adalah negara dengan perekonomian cukup besar di Eropa yang bermasalah membuat para investor khawatir dan jika tidak diselamatkan akan menjatuhkan mata uang uni Eropa, euro.

Dalam laporan terpisah, lembaga pemeringkat Fitch juga memperkirakan Spanyol membutuhkan dana sekitar 38 miliar euro, dan 96,7 miliar merekapitalisasi perbankan.

Analis kredit dari Daiwa Capital Markets, Michael Symonds mengatakan sangat mudah untuk melihat mengapa pasar meragukan estimasi kebutuhan dana yang sampaikan oleh bank sentral Spanyol. Karena kedua lembaga pemeringkat Moody’s dan Fitch memperkirakan lebih tinggi.

Beberapa analis mengatakan, bahwa regulator perbankan Spanyol menggunakan definisi yang berbeda dari modal inti, yang merupakan indikator bagi kemampuan bank untuk menyerap kerugian yang tidak terduga. Mereka tidak mewajibkan perbankan Spanyol untuk mengurangi investasinya di perusahaan Asuransi, dan kemungkinan dalam beberapa kasus mereka memasukkan obligasi wajib konversi kedalam ekuitas. Sedangkan di Inggris dan negara lain tidak.

“Bank sentral Spanyol dianggap terlalu berbaik hati dalam mendefinisikan modal kata Maria Jose Lockerbie, analis dari Fitch. Perbedaan dalam menilai modal mendorong keprihatinan atas kekakuan dari stress test (tes kondisi perbankan dengan kondisi terburuk) kawasan Eropa yang akan dijadwalkan pada bulan Juni.

Analis dari Espirito Santo bank investasi di London, Joseph Dickerson mengatakan, otoritas perbankan Spanyol tidak mampu mengukur sistem kesehatan perbankan dan seberapa besar modal yang dibutuhkan dalam skenario agar menjadi aset yang lolos dari kondisi stress test.

Bank sentral Spanyol mengeluarkan peraturan baru yang mengharuskan semua bank yang tercatat di bursa memiliki rasio modal inti sebear 8 persen, sedangkan yang tidak tercatat 10 persen. Perintah juga memberi waktu hingga bulan September untuk menutupi kekurangan modal dengan sumber dana dari sektor swasta. Jika tidak, akan didanai oleh negara dan masuk menjadi bank restrukturisasi.

Pemerintah bisa memperpanjang waktu hingga Desember untuk penjualan saham ke swasta dan sampai Maret 2012 untuk proses penawaran saham perdana.

Estimasi otoritas perbankan Spanyol hari kamis kemarin menyatakan bahwa kekurangan modal perbankan mencapai 15,15 miliar euro, sesuai perkiraan sebelumnya maksimal sekitar 20 miliar euro. Pada pertemuan dengan para wartawan, Perdana Menteri Spanyol, Jose Luis Rodriguez mengatakan, sulit untuk mempertanyakan kredibilitas bank sentral Spanyol yang telah dibangun selama puluhan tahun.

Bankia yang merupakan hasil penggabungan 7 bank yang dipimpin oleh bank Caja memiliki kekurangan dana senilai 5,78 miliar euro. Dan jika berencana melepas sahamnya ke masyarakat maka hanya akan membutuhkan dana sekitar 1,8 miliar euro, karena perusahaan tercatat memiliki persyaratan yang lebih rendah.

Hanya tiga bank tercatat yang memiliki kekurangan dana antara lain: Bankinter SA, Barclays PLC unit Spanyol, serta Deutsche Bank AG.

WALL STREET JOURNAL/ VIVA B. K

Berita terkait

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

46 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

Minat Investor pada Surat Utang Negara Tinggi

13 Desember 2023

Minat Investor pada Surat Utang Negara Tinggi

Pemerintah menyebut minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) terakhir tahun ini relatif baik.

Baca Selengkapnya

Surat Utang Negara: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

17 November 2023

Surat Utang Negara: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya

Memahami 4 Jenis Investasi Jangka Pendek dan Tips Memulainya

16 Agustus 2023

Memahami 4 Jenis Investasi Jangka Pendek dan Tips Memulainya

Investasi jangka pendek adalah bentuk investasi dengan jangka waktu yang relatif singkat. Simak penjelasan 4 jenis dan cara memulainya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Terbitkan Samurai Bonds Senilai Rp11,35 T, Apa Artinya?

23 Mei 2023

Pemerintah Terbitkan Samurai Bonds Senilai Rp11,35 T, Apa Artinya?

Surat Utang Negara dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bonds) setara Rp11,35 triliun itu diterbitkan pada 19 Mei 2023. Ini artinya.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa itu Surat Utang Negara dan Tujuan Penerbitannya

9 Januari 2023

Ketahui Apa itu Surat Utang Negara dan Tujuan Penerbitannya

Surat Utang Negara merupakan salah satu surat berharga yang dapat dijadikan investasi. SUN ini diterbitkan dalam bentuk yang dapat diperdagangkan dan tidak.

Baca Selengkapnya

Lelang 7 Seri Surat Utang Negara Hari Ini, Pemerintah Raih Rp 19,2 Triliun

3 Januari 2023

Lelang 7 Seri Surat Utang Negara Hari Ini, Pemerintah Raih Rp 19,2 Triliun

Lelang surat utang negara atau SUN dilaksanakan pada Selasa, 3 Januari 2023, pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Lelang 7 Surat Utang Negara Hari Ini, Pemerintah Targetkan Kantongi Rp 23 Triliun

3 Januari 2023

Lelang 7 Surat Utang Negara Hari Ini, Pemerintah Targetkan Kantongi Rp 23 Triliun

Pemerintah bakal melelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa, 3 Januari 2023. Pelaksanaan lelang akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

22 Oktober 2022

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

Pemanfaatan utang negara yang produktif serta sumber pembiayaan yang efisien dan berisiko rendah akan meringankan beban generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Tekanan Aliran Modal Asing Keluar Meningkat pada Kuartal III - 2022

20 Oktober 2022

Gubernur BI Prediksi Tekanan Aliran Modal Asing Keluar Meningkat pada Kuartal III - 2022

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan tekanan aliran modal asing yang ke luar Indonesia terus meningkat terutama dalam bentuk investasi portofolio.

Baca Selengkapnya