SBDK Industri Perbankan Turun 12 Basis Poin Selama Februari

Reporter

Editor

Senin, 7 Maret 2011 13:29 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Perbankan Nasional Turun Tipis 12 basis poin selama Februari. Penurunan terjadi pada SBDK baik Rupiah maupun valas.

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah memaparkan SBDK Perbankan Nasional pada Minggu pertama Februari menyentuh level 12 persen. Angka ini bertahan hingga minggu kedua Februari.

Kemudian, pada minggu ketiga Februari, SBDK turun tipis 9 basis poin ke level 11,91 persen. Hingga pada minggu keempat Februari turun kembali hanya 3 basis poin ke level 11,88 persen.

Difi melanjutkan, SBDK per kelompok bank berdasar kepemilikian, terjadi penurunan kelompok asing. Di bank milik asing, SBDK Rupiah pada Januari minggu pertama berada di level 8,21 persen. "Pada minggu kedua Januari SBDK Rupiah mencapai 8,16 persen," tutur Difi lewat surat elektronik pada Tempo, Senin (7/3). SBDK valas juga ikut turun tipis, dari 3,12 persen di minggu pertama, menjadi 3,10 persen di minggu kedua Januari.

Sedangkan SBDK kredit efektif per jenis penggunaan, untuk SBDK valas kredit modal kerja turun dari level 5,83 persen di minggu pertama Januari, menjadi 5,78 persen pada minggu kedua.

Kemudian, SBDK Rupiah pada kredit investasi turun dari level 14,47 persen pada minggu pertama Januari menjadi 14,42 persen pada minggu kedua. Dan SBDK kredit valas juga turun tipis dari 6,35 persen pada minggu pertama menjadi 6,33 persen pada minggu kedua Januari.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

51 menit lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya