Pemerintah Minta Daging Impor Tertahan di Tanjung Priok Direekspor

Reporter

Editor

Kamis, 3 Maret 2011 17:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah meminta pengusaha untuk mereekspor (melakukan ekspor kembali) daging sapi impor yang tertahan di bea cukai Pelabuhan Tanjung Priok sejak 20 Januari lalu. "Jika memang terbukti, tidak ada SPP (Surat Persetujuan Pemasukan) atau memang kelebihan kuota dari yang ditetapkan SPP, maka semuanya harus diekspor kembali ke negara importir," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Prabowo Respatiyo Caturoso, hari ini.

Setidaknya ada 51 kontainer daging sapi asal Australia dan Selandia Baru yang tidak sesuai dengan SPP dan hingga kini masih tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok. Empat importir dari 77 kontainer daging sapi itu, kata dia, tidak mematuhi aturan importasi.

"Tidak semua bermasalah, ada juga yang sudah sesuai peraturan, 51 kontainer itu kelebihan kuota yang dikelola 4 perusahaan importir," katanya.

Pemerintah akan memberikan sanksi terhadap perusahaan yang melanggar aturan, mulai peringatan hingga pencabutan ijin impor daging. Untuk mengantisipasi pelanggaran dalam impor daging, mulai 1 April mendatang pemerintah akan mengadakan perubahan.

Selama ini sering terjadi perubahan SPP, bahkan SPP dibuat setelah daging impor sampai ke pelabuhan atau sedang dalam perjalanan. Ke depan, bagi pengusaha yang akan mengajukan impor daging harus mendapat izin dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

"Pemerintah juga akan mengadakan seleksi terhadap importir, setelah itu baru mendapat ijin impor," ujarnya.

Dalam pelaksanaan impor, pemerintah juga akan mengadakan sistem online dengan negara asal. Nantinya eksportir baru bisa mengirim barangnya setelah ada SPP.

Selain itu, kebijakan baru akan mempergunakan kertas khusus dari Peruri (Perusahaan Uang RI) sehingga dapat terdeteksi dengan ultraviolet. Kemudian kebijakan lainnya harus mencantumkan SPP asli dan nomor SPP agar tak bisa dipalsukan.

"Harus menyiapkan dan mencantumkan SPP asli jika ingin mengimpor, tidak boleh lagi fotokopi seperti sebelumnya," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan puluhan peti kemas berisi daging yang masih tertahan di Tanjung Priok itu harus segera ditetapkan statusnya. "Kalau salah, bilang salah. Kalau memang ilegal jangan digantung nasibnya. Cari segera jalan keluarnya mau diapakan dagingnya? Tapi kalau legal, segera dilepas agar dagingnya bisa masuk ke pasar." katanya.

Pemerintah juga akan memperbaiki data populasi sapi dan impor daging yang selama ini masih simpang siur. Saat ini pemerintah belum bisa memetakan kebutuhan daging dan jeroan secara spesifik. "SPP nantinya hanya berlaku enam bulan, setelah itu tidak bisa diperpanjang lagi," ujar Bayu.

ROSALINA

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

11 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya