Pemerintah Minta BI Tekan Inflasi Inti

Reporter

Editor

Jumat, 18 Februari 2011 06:40 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah meminta Bank Indonesia lebih agresif menekan inflasi inti lebih rendah. Dengan begitu, diharapkan ada ruang lebih longgar bagi pemerintah saat ingin mengutak-atik harga produk yang diatur pemerintah (administers prices).


“Kami mengharapkan BI antisipasi terhadap upaya menurunkan core inflation,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro di Kementerian Keuangan, Jakarta kemarin. Menurut dia, persentase inflasi inti dalam penghitungan inflasi mencapai 67 persen.


Pemerintah mengakui inflasi inti relatif stabil saat ini di kisaran 4,1 persen. Namun Bambang menilai inflasi inti sewajarnya lebih rendah hingga level 3,1 persen. Dengan begitu, akan mudah bagi pemerintah mencapai sasaran inflasi 5,3 persen, dengan asumsi administered prices menyumbang 1 persen dan volatile food 1,2 persen.

Bambang yakin BI mampu menekan inflasi inti lebih rendah. Ia mencontohkan Malaysia dan Thailand, yang mampu mencapai inflasi 2-3 persen. Padahal mereka tak memiliki masalah lagi dengan subsidi minyak karena telah menjual BBM di dengan harga keekonomiannya.

Artinya, faktor administered prices di Malaysia dan Thailand bisa dikatakan hampir 0 persen, sehingga inflasi di negara tersebut tinggal inflasi inti. “Katakan tidak ada administered prices, misalnya volatile food 0,5 persen saja, itu berarti inflasi intinya 1,7 persen,” katanya.

Advertising
Advertising

Pengamat ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta, A. Prasetyantoko, menilai pemerintah saat ini tengah terpojok. Ruang pemerintah mengutak-atik subsidi minyak hampir mentok karena inflasi sudah tinggi. “Mungkin karena itu dia menekan BI soal inflasi inti,” kata Prasetyantoko dihubungi kemarin.

Dia mengungkapkan, saling lempar “Lapangan Banteng” dan “Thamrin” adalah cerita lama. BI selalu katakan inflasi inti rendah. Itu artinya, kalau inflasinya tinggi, pemerintah yang bersalah karena faktor distribusi bahan makanan dan administered prices, yang menjadi tanggungan pemerintah. “Share beban komponen inflasi mungkin perlu didiskusikan lagi,” ujarnya.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Johansyah menyatakan bank sentral terus berupaya menekan inflasi inti. “Selama ini BI menginginkan inflasi lebih rendah,” kata Difi.

Sementara itu, dalam rapat dengar pendapat Panitia Kerja Inflasi Dewan Perwakilan Rakyat kemarin, BPS menegaskan tidak akan tetap mempertahankan komoditas cabai dalam komponen penghitungan inflasi nasional. Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Djamal mengatakan komponen inflasi mendasarkan pada Survei Biaya Hidup 2007.
Namun, kata dia, BPS akan menambah survei penentuan indeks harga konsumen di 16 kota sehingga total ada 82 kota. Dengan penambahan kota ini, penghitungan inflasi nasional diharapkan semakin aku

Anggota panitia kerja, Arif Budimanta, menyatakan cabai tak bisa dicabut dari komponen inflasi. Ia meminta semua pihak tak terjebak pada metodologi pengukuran inflasi, tapi berfokus pada upaya pengendalian inflasi.


IQBAL MUHTAROM | FEBRIANA FIRDAUS | AGUS SUPRIYANTO

Berita terkait

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar

5 Juni 2023

Inflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Mei 2023 mencapai 4,00 persen (year-on-year/yoy) pada Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan

1 Oktober 2022

Terpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis Jumat kemarin, dimulai dari tingginya inflasi telah menjadi musuh bersama di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Prediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik

30 September 2022

Prediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik

Indef memperkirakan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen pada September 2022 mencapai 1,45 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Baca Selengkapnya

The Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat

16 Juni 2022

The Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat

IHSG melambung tinggi di sesi pertama perdagangan hari ini di level 7.120,6.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi

10 Juni 2022

Jokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi

Jokowi menyebut Indonesia masih dapat mengendalikan inflasi

Baca Selengkapnya

Redam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?

22 Mei 2022

Redam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?

Bank Indonesia atau BI harus meredam lonjakan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

12 Mei 2022

Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah telah berancang-ancang mencegah dampak badai inflasi.

Baca Selengkapnya

Saran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia

4 Februari 2022

Saran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia

Nauli Desdiani mengimbau pemerintah agar menaikkan stimulus fiskal dalam rangka mencapai target inflasi.

Baca Selengkapnya

Mendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi

22 Januari 2018

Mendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi

21 kabupaten dan kota belum membentuk Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Baca Selengkapnya