Angkasa Pura I Ingin Sewakan Lahan ke Lion Air

Reporter

Editor

Kamis, 17 Februari 2011 18:13 WIB

Pesawat Lion Air boeing 747-400 family di terminal Cargo bandara Soekarno-Hatta, Senin (11/5). Lion Air menambah dua pesawat tipe 747-400 dengan kapasitas 498 seat untuk dioperasikan ke Timur Tengah pada Juni 2009. TEMPO/Nickmatulhuda
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Miduk Situmorang menegaskan, perusahaan pengelola bandara itu menginginkan kerja sama dengan PT Lion Mentari Airlines dalam bentuk sewa-menyewa lahan atau pembagian keuntungan. "Intinya kami tak mau bandara dikelola sendiri-sendiri oleh maskapai," kata Miduk kepada Tempo, Rabu (16/2).

Menurut Miduk, sesuai dengan aturan selama ini, seluruh aset lahan untuk bisnis hanggar harus dikuasai pengelola bandara. "Sesuai dengan master plan dalam Surat Keputusan Menteri, aturan badan usaha yang ingin mengelola usaha aset tanah diserahkan kepada pengelola bandar. Kalau sudah dimiliki sendiri kita tidak tahu bagaimana ceritanya," ujarnya.

Miduk menampik tudingan bahwa kantornya berniat memiliki mayoritas saham di PT Lion Mentari Airlines, operator maskapai Lion Air, berkaitan dengan rencana pembangunan hanggar milik pesawat maskapai tersebut. "Sama sekali kami tak memiliki rencana untuk meminta saham seperti itu. Ini murni bisnis saja," kata Miduk.

Sebelumnya, Lion Air menolak bekerja sama dengan Angkasa Pura I dalam pembangunan hanggar pesawat di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Sebenarnya Angkasa Pura I menawarkan Lion Air untuk membangun hanggar di tempat lain, yaitu di Bandara Hasanuddin, Makassar. Sebab, di Makassar sudah tersedia fasilitas seperti apron, taxiway, dan runway.

Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengancam akan memindahkan pembangunan hanggar di Manado ke Malaysia. Langkah ini dilakukan karena pihak pengelola bandar udara, Angkasa Pura I, menginginkan kerja sama dengan Lion Air berupa kepemilikan mayoritas. Jika tidak, akses bandar udara menuju hanggar tidak akan diberikan.

Total investasi pembangunan hanggar yang dikucurkan Lion Airlines sudah mencapai US$ 10 juta atau sekitar Rp 90 miliar, termasuk untuk membebaskan lahan enam hektare. Pembangunan telah diresmikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi dua tahun lalu. Namun, karena tidak ada titik temu dengan Angkasa Pura I, pembangunan dihentikan.

Karena belum mencapai titik temu, Miduk menyatakan pihaknya akan bertemu dengan Lion Air pada awal Maret untuk kembali membicarakan bentuk kerja sama tersebut. "Kami menginginkan kerja sama agar pelayanan bandara bisa lebih baik lagi. Sesuai dengan master plan, bandara dibangun dan menyediakan hanggar kepada maskapai," tuturnya.

Sebetulnya sewa-menyewa lahan untuk hanggar sebelumnya juga sudah dilakukan Angkasa Pura II kepada PT Garuda Indonesia Tbk. "Memang ada hitungan bisnisnya. Kami bayar fee, yang salah satunya untuk sewa tanah dan membayar ke pihak konsesi. Itu saja," kata Richard Budihadianto, Direktur Utama Garuda Maintenance Facility, pusat perawatan maskapai Garuda.

Pada awal pembangunan hanggar, Garuda mengucurkan dana hingga US$ 300 juta, termasuk fasilitas mesin dan sewa tanah. Namun ia enggan menanggapi kasus pembangunan hanggar milik Lion Air. "Kasusnya berbeda. Dulu Garuda diminta pindah dari Kemayoran ke Cengkareng karena bandara Kemayoran berhenti beroperasi. Jadi ini program pemerintah memindahkan fasilitas ke sana," ujarnya.

Adapun pihak Lion Air sendiri enggan berkomentar lebih jauh mengenai rencana pembangunan hanggar tersebut. "Kalau masalah hanggar, kami tidak mau memberi tanggapan dulu. Sekarang kami berfokus menyelesaikan masalah tergelincirnya pesawat Lion Air," ujar Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air.

ROSALINA

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

22 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

26 hari lalu

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.

Baca Selengkapnya