Asyiknya Berbudi Daya Jangkrik

Reporter

Editor

Jumat, 11 Februari 2011 19:44 WIB

Budidaya jangkrik. TEMPO/Ika Ningtyas
TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Ribuan jangkrik muda berlompatan di kandangnya. Mereka saling berebut irisan buah pepaya yang diberikan si peternak.

Jangkrik berukuran 1,5 centimeter itu nampak sehat dibalik kandang yang temperaturnya dijaga supaya tetap hangat. "Dua hari lagi jangkrik siap panen," ujar Hendro, 45 tahun, peternak jangkrik asal Banyuwangi, Rabu (9/2) lalu.

Sudah 20 tahun ini, Hendro mengadu peruntungannya membudidayakan hewan dengan nama latin Liogryllus bimaculatus itu. Bisa dibilang saat ini dialah peternak jangkrik terbesar di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia pemasok satu-satunya kebutuhan jangkrik di Banyuwangi. Bahkan permintaan juga sering datang dari Pulau Bali.

Dari 30 kandang jangkrik yang dia kelola sendiri, Hendro yang mulai berkenalan dengan bisnis jangkrik sejak usia 15 tahun ini, bisa memanen satu kuintal ekor jangkrik setiap harinya. Bila dijual di Banyuwangi, harga jangkriknya mencapai Rp 25 ribu per kilogramnya. Harga ini menjadi dua kali lipat lebih mahal bila jangkrik dipasarkan ke Bali.

Tingginya permintaan ini, membuat Hendro tidak lagi mampu membudidayakan sendiri. Dia merekrut 75 petani yang tugasnya menetaskan telur hingga menjadi jangkrik dewasa. Sementara telur dan modal seluruhnya ditanggung Hendro. Saat panen, Hendro membeli jangkrik-jangkrik tersebut seharga Rp 10 ribu per kilogram. "Sekaligus menciptakan lapangan kerja untuk mereka," kata lelaki kelahiran Jember ini.

Budidaya jangkrik ini dibagi dalam dua tahap. Yakni tahap peneluran dan tahap saat telur menetas hingga jangkrik tumbuh dewasa.

Warga Perumahan Puri Camar, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi itu, bercerita, untuk menghasilkan telur yang baik dia memilih induk dari jangkrik-jangkrik yang super. Salah satu cirinya, kata dia, saat dipegang, jangkrik tidak mengeluarkan lendir pada kulitnya. Satu induk jangkrik ini bisa menghasilkan paling sedikit 500 telur.

Telur-telur ini kemudian diletakkan di dalam kandang atau boks seukuran 120 x 300 centimeter dengan dialasi triplek. Jangan lupa untuk menaburi triplek dengan pakan ayam atau sentrat.Di sekitar boks, tre atau wadah telor ayam disusun bertingkat yang berfungsi sebagai rumah jangkrik ketika telah menetas nanti.

Satu ons telur yang ditetaskan bisa menghasilkan minimal 10 kilogram jangkrik muda. Yang perlu diingat, bahwa jangkrik sangat sensitif terhadap cuaca dingin. Karena itu si peternak harus menjaga boks dalam kondisi hangat. "Cuaca memang ancaman bagi peternak jangkrik," ujar Hendro.

Bila cuaca tidak mendukung, Hendro menggantungkan lampu dengan daya 5 watt yang dihidupkan sepanjang hari. Sementara boks ditutup rapat dengan plastik tebal. Pastikan plastik tidak berlubang sehingga udara dingin tidak masuk.

Ketika jangkrik mulai beranjak dewasa, si peternak juga harus memastikan peliharaannya itu tidak kelaparan karena jangkrik memiliki sifat kanibal atau memakan sesamanya. Makanan bisa berupa sayuran segar atau buah yang harus diberikan dua kali sehari: pagi dan malam hari.

Jangkrik-jangkrik muda ini baru bisa dipanen ketika berusia 20-25 hari dengan panjang tubuh mencapai 1,5 centimeter. Jangkrik muda ini dicari orang untuk pakan burung dan ikan. Apabila usia jangkrik di atas 25 hari, bisa disebut jangkrik tua. Biasanya dipakai untuk pakan lele dan ayam. "Tapi yang paling laris ya jangkrik muda," katanya.

Bagi Anda yang ingin menjajal bisnis satu ini, hanya butuh modal awal sekitar Rp 1,5 juta. Modal tersebut dipakai untuk biaya membeli 1/2 kilogram telur jangkrik, boks, sentrat, sayuran, dan tre atau wadah telur ayam.

Dua puluh hari pertama, Anda bisa menikmati panen jangkrik paling sedikit 50 kilogram atau Rp 1,25 juta. Tentunya keuntungan ini semakin berlipat pada 20 hari berikutnya. Menggiurkan bukan?

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

51 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya