Pembebasan Bea Masuk Diyakini Bisa Tekan Inflasi

Reporter

Editor

Jumat, 28 Januari 2011 14:34 WIB

Pasar Wonokromo Surabaya. TEMPO/Dwi Narwoko
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah menyatakan kebijakan pembebasan bea masuk 57 pos tarif menjadi nol persen bertujuan menekan laju inflasi sehingga menaikkan daya beli masyarakat. "Ini untuk mengurangi inflasi yang tinggi," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (28/1)

Kenaikan harga komoditas pangan dunia saat ini, mendorong laju inflasi semakin tinggi. Ini berdampak menurunnya daya beli masyarakat. "Kami menjaga daya beli masyarakat, itu tujuan utama pembebasan bea masuk" katanya.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.011/2011tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor yang mengatur pembebasan 57 pos tarif yang mencakup empat komoditas pangan gandum, kedelai, bahan baku pupuk dan bahan baku pakan ternak mulai berlaku pada Jumat (24/1) pekan lalu. Bea masuk produk tersebut yang sebelumnya rata-rata 5 persen kini diturunkan menjadi 0 persen.

Perlunya pemerintah menjaga harga pangan ini didasarkan laju inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,96 persen. Inflasi banyak disumbang oleh pergerakan harga pangan atau volatile food, sedangkan komponen lainnya seperti administrasi price, harga minyak dan laju inflasi inti hanya menyumbang kecil.

Pada saat yang sama tingkat pertumbuhan ekonomi membuat aktivitas ekonomi masyarakat ikut meningkat. "Ini membuat permintaan masyarakat terhadap produk pangan naik, padahal ada produk yang tidak bisa dipenuhi di dalam negeri," katanya.

Biji gandum sangat dibutuhkan untuk memproduksi mi instan dan roti. "Harus diakui sebagian masyarakat Indonesia banyak yang mengkonsumsi mi instan, bahkan roti sudah menjadi kebutuhan pokok," katanya.

Kemudian kedelai, dibutuhkan pelaku industri tahu dan tempe. Pembebasan bea masuk kedelai ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing produsen tahu tempe. Demikian pula dengan bahan paku ternak untuk meningkatkan produksi ternak khususnya unggas. "Pupuk juga dibutuhkan untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya.

IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya