Giliran Bank Sentral Korea Selatan Naikan Suku Bunga Redam Inflasi

Reporter

Editor

Kamis, 13 Januari 2011 15:02 WIB

TEMPO Interaktif, Seoul — The Bank of Korea (BoK) menaikkan suku bunga hari ini Kamis (13/1), sedangkan pemerintah mengeluarkan paket langkah - langkah untuk menstabilkan harga konsumen.

Kebijakan ini menunjukkan keprihatinan dari para pembuat kebijakan kawasan Asia terhadap ancaman inflasi seiring pulihnya perekonomian.

Secara mengejutkan bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunganya 25 basis poin menjadi 2,75 persen dan pemerintah juga pemerintah juga mengambil keputusan untuk menurunkan biaya pelayanan umum seperti listrik dan gas.

Hal ini menunjukkan bagaimana pemerintah sekarang melihat inflasi sebagai salah satu tantangan kebijakan utamanya.

Pekan lalu, Presiden Lee Myung-bak mendesak kabinet untuk mengambil sikap keras untuk mengatasi inflasi tahun ini dan menjaga agar tetap berada disekitar 3 persen, yang merupakan median dari target BoK antara 2 persen – 4 persen. Inflasi tahunan (year on year) tetap berada diatas 3 persen selama empat bulan terakhir, hingga Desember kemarin telah mencapai 3,5 persen.

Bank sentral Korea Selatan memprediksikan inflasi akan mencapai 3,5 persen di tahun ini dari sebelumnya 2,9 persen. dan memperkirakan akan ada perubahan suku bunga. Departemen Keuangan juga telah berjanji untuk melakukan tindakan apa saja untuk mengontrol inflasi.

Paket kebijakan pemerintah untuk meredam inflasi termasuk memantau pergerakan harga pada produk yang digunakan secara luas oleh rumah tanggga berpendapatan rendah dan menengah, memangkas tarif pada barang barang seperti biji kopi dan susu bubuk.

Selain itu pemerintah juga akan meningkatkan pasokan apartemen baru lebih awal dari jadwalm dan menyewakan apartemen yang belum terjual dari perusahaan konstruksi milik pemerintah untuk mereka yang berpenghasilan rendah.

“Kami akan menempatkan prioritas kebijakan di semester pertama pada stabilitas harga dan akan melakukan segala yang kami mampu untuk menghambat laju inflasi,” ujar pejabat departemen keuangan.

Bank of Korea menjadi bank sentral terbaru di Asia yang menaikkan suku bunga dalam upaya meredam lonjakan inflasi, mengikuti kenaikan suku bunga 25 basis poin yang dilakukan oleh bank sentral Thailand (Bank of Thailand). Dalam beberapa pekan terakhir bank sentral kawasan Asia juga menaikkan suku bunga untuk memerangi suku bunga seperti bank sentral Cina, Taiwan dan India dan kemungkinan masih akan menaikkan suku bunganya dalam pertemuan dewan gubernur bank sentral mendatang.

Kebijakan ini bukan bebas dari resiko, dan akan menjadi sorotan bagi pembuat kebijakan di Asia. Suku bunga tinggi akan menjadi magnet bagi dana asing untuk masuk. Dan pemerintah kawasan Asia telah menerapkan control terhadap masuknya aliran dana asing dari kenaikan suku bunga agar tidak terjadi (bubble asset) gelembung aset.

Para analis memprediksikan bank sentral Korea akan melanjutkan pengetatan moneter sepanajng tahun ini untuk menahan inflasi, meskipun tidak terlalu agresif sehingga tidak membahayakan pemulihan ekonomi.

WALL STREET JOURNAL/ VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar

5 Juni 2023

Inflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Mei 2023 mencapai 4,00 persen (year-on-year/yoy) pada Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan

1 Oktober 2022

Terpopuler Bisnis: Tiga Cara Hadapi Inflasi Musuh Dunia, Kemnaker Pastikan BSU Cair Pekan Depan

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis Jumat kemarin, dimulai dari tingginya inflasi telah menjadi musuh bersama di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Prediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik

30 September 2022

Prediksi Inflasi September 1,45 Persen, Indef: Penyebabnya Harga BBM, Pangan dan Angkot Naik

Indef memperkirakan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen pada September 2022 mencapai 1,45 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Baca Selengkapnya

The Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat

16 Juni 2022

The Fed Naikkan Suku Bunga, IHSG Sesi Pertama Ditutup Menguat

IHSG melambung tinggi di sesi pertama perdagangan hari ini di level 7.120,6.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi

10 Juni 2022

Jokowi Ungkap Indonesia Masih Bisa Jaga dan Kendalikan Inflasi

Jokowi menyebut Indonesia masih dapat mengendalikan inflasi

Baca Selengkapnya

Redam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?

22 Mei 2022

Redam Lonjakan Inflasi, Berapa Angka Ideal Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia?

Bank Indonesia atau BI harus meredam lonjakan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

12 Mei 2022

Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah telah berancang-ancang mencegah dampak badai inflasi.

Baca Selengkapnya

Saran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia

4 Februari 2022

Saran Ekonom agar Inflasi Indonesia Mencapai Target Bank Indonesia

Nauli Desdiani mengimbau pemerintah agar menaikkan stimulus fiskal dalam rangka mencapai target inflasi.

Baca Selengkapnya

Mendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi

22 Januari 2018

Mendagri : 21 Kabupaten Belum Bentuk Tim Pengendali Inflasi

21 kabupaten dan kota belum membentuk Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Baca Selengkapnya