Cina Akhirnya Pungut Pajak Properti  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Januari 2011 06:30 WIB

AP/Andy Wong
TEMPO Interaktif, Beijing - Setelah melewati debat panjang, untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemerintah Cina akan mengutip pajak properti. Pengenaan pajak ini bertujuan mencegah spekulasi sekaligus menekan harga rumah.

Sejak 2008, Cina mati-matian mengatur aliran "uang panas" ke sektor propertinya. Namun langkah tersebut tidak mampu menahan lonjakan harga rumah di kota-kota besar di Cina, yang naik hingga lima kali lipat.

Harian China Securities Journal kemarin melaporkan, uji coba akan dilakukan di Chongqing, Shanghai, Beijing, dan Shenzhen. Namun, sampai kuartal pertama 2011, baru Chongqing dan Shanghai yang memungut pajak ini.

Chongqing disebutkan bakal memberlakukan pajak kepada properti kelas atas. Adapun Shanghai bakal mengenakan pajak terhadap rumah peristirahatan mewah.

"Secara keseluruhan, kebijakan properti 2011 akan tetap ketat. Jika kondisi ekonomi membaik, kebijakan properti bahkan bisa lebih ketat," tulis harian tersebut.

Ekonom menyambut baik pajak baru ini sebagai upaya menenangkan pasar. "Sekarang kondisi yang tepat untuk mulai menerapkan pajak properti," ujar lembaga penasihat ekonomi pemerintah, State Information Center.

Investasi sektor properti, menurut lembaga itu, akan naik 20 persen sepanjang 2011 dengan amunisi permintaan yang kuat dan margin keuntungan yang besar. Pasar properti naik 37 persen dalam 11 bulan pertama 2010 dibanding tahun sebelumnya.

Danny Bao, analis properti dari Daiwa Securities Capital Markets di Hong Kong, mendukung kebijakan pemerintah Cina ini. Dia menghitung sekitar 10-20 persen rumah-rumah baru di kedua kota akan terpengaruh pajak ini.

Sebaliknya, Jeffrey Gao, analis properti dari Royal Bank of Scotland Group Plc di Shanghai, menilai kebijakan ini tidak efektif menurunkan harga rumah. Pasalnya, pajak yang dikenakan di Chongqing sangat rendah.

"Tambahan lagi, pajak hanya dikenakan untuk rumah-rumah mewah baru, tidak akan banyak pengaruhnya menekan harga," ucap dia.

Argumentasi Jeffrey didukung oleh analis Shenyin & Wanguo Securities Co. Perusahaan ini menilai pengaruh pajak barang mewah atas rumah di Chongqing akan terbatas, karena besarnya hanya 0,5 -1,5 persen. Itu pun hanya dikenakan terhadap rumah dengan luas di atas 200 meter persegi.

REUTERS | BLOOMBERG | SORTA TOBING | EFRI RITONGA

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya