Kementerian Bentuk Tim Pemecah Masalah Pertanian

Reporter

Editor

Selasa, 4 Januari 2011 17:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertanian membentuk tim khusus penyusun rencana strategis (renstra) jangka panjang 2013-2035. Tim ini sengaja dibentuk untuk mencari jalan keluar persoalan pembangunan pertanian dan diharapkan menjadi pedoman pembangunan pertanian.

“Tim ini akan memberi satu arah tujuan untuk meramalkan tantangan ke depan. Dengan adanya renstra pembangunan pertanian jangka panjang, Indonesia bisa menjawab tantangan itu,” katanya dalam konferensi pers, di kantornya, hari ini (4/1).

Dalam tim penyusun renstra tersebut, pemerintah mengikutsertakan mantan Menteri Pertanian sebagai tim pengarah. Mantan Menteri Pertanian tersebut yakni Syarifudin Baharsjah, Justika Baharsjah, Soleh Solahudin, Muhamad Prakosa, Bungaran Saragih, dan Anton Apriyantono.

Sedangkan dalam tim perumus renstra diketuai Bomer Pasaribu (mantan anggota Komisi IV DPR RI), Wakil Ketua, Profesor Pantjar Simatupang (staf ahli Menteri Pertanian). Sedangkan angotanya diantaranya, Hermanto Siregar (Guru Besar IPB), Bustanul Arifin (Guru Besar Universitas Lampung), Imam Prasodjo (Sosiolog), Anton Supit (pelaku usaha), dan Soedjai Kartasasmita (pelaku usaha).

Menurut Suswono, tantangan Indonesia ke depan dalam hal pangan semakin berat dengan adanya perubahan iklim yang cukup ekstrem, meningkatnya jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi perdagangan.

Bahkan, dampak perubahan iklim bukan hanya dirasakan Indonesia tapi juga negara pengekspor pangan seperti Vietnam dan Thailand. Dua negara tersebut, pada tahun ini sudah menyatakan akan mengurangi ekspor beras untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.

“Melalui tim ini diharapkan mampu menjadi rujukan bagi pelaku pertanian dan sektor-sektor terkait. Pembangunan pertanian perlu didukung oleh sektor lain juga termasuk kementerian lain,” katanya.

Sementara itu, ketua tim perumus Renstra Bomer Pasaribu mengatakan tim ini mencontoh Cina yang terlebih dahulu mencanangkan pembangunan pertanian jangka panjang sampai tahun 2050.

“Mungkin renstra ini tidak seoptimis China yang membuat renstra hingga 2050. Tapi renstra ini sudah kami kompromikan dengan situasi dan kondisi Indonesia,” ujarnya.

ROSALINA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

13 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

24 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

38 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

39 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya