Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, impor plastik dan barang dari plastik selama periode Januari-Oktober 2010 mencapai US$ 3,89 miliar atau naik ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,58 miliar. Secara umum, impor barang jadi plastik diperkirakan naik 450 ribu ton atau setara Rp 1,3 triliun sampai akhir tahun ini.
Impor bahan baku plastik umumnya datang dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. "Lonjakan impor terjadi pada bahan baku plastik, yakni polipropilen," kata Fajar di Jakarta, Selasa lalu. Dia menjelaskan, impor polipropilen sampai akhir tahun diperkirakan mencapai 440 ribu ton atau senilai US$ 600 juta. Jumlah ini naik dari impor tahun lalu, yang tercatat 400 ribu ton atau senilai US$ 500 juta.
Berhentinya operasional salah satu pabrik penghasil polipropilen, bahan baku plastik, di Jawa Barat, ikut mengurangi pasokan dalam negeri. Pabrik tersebut belum akan beroperasi sampai tahun depan hingga masalah keuangan yang membelit perusahaan itu tuntas. Sebelum pabrik kembali berproduksi, dipastikan lonjakan impor bakal terjadi lagi tahun depan.
Apalagi kebutuhan penggunaan gelas plastik terus meningkat, yang tahun ini mencapai 12 ribu per bulan. Padahal lima tahun lalu kebutuhan gelas plastik hanya 3.000 ton per bulan. Pertumbuhan penggunaan gelas plastik terutama terjadi di luar Jawa, seperti Medan.
KARTIKA CANDRA