TEMPO Interaktif, Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat akan memanggil pemerintah, Badan Pengamat Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, serta direksi PT. Krakatau Steel bulan depan. Rencana itu dilakukan setelah hasil audit independen tentang alokasi saham saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel diumumkan. "Sebagai wujud pengawasan, kami akan panggil. Minggu depan akan kami sampaikan undangannya, kemungkinan Januari (pertemuan)," kata Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta di Jakarta, Selasa (14/12).
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) kemarin mengatakan sudah memperoleh hasil audit independen tentang alokasi saham IPO PT Krakatau Steel. Bapepam juga berencana memanggil kantor akuntan publik untuk mengklarifikasi hasil audit tersebut.
Arif mengatakan anggota dewan akan meminta dan mempelajari hasil audit yang diperoleh Bapepam. Ada dua hal yang menarik dari temuan tersebut. Pertama adanya transaksi terafiliasi di mana agen penjual ikut membeli saham. "Ini seharusnya kan tidak boleh," katanya. Hal menarik kedua adalah ditemukannya transaksi ganda dalam penawaran saham perdana itu.
Dewan akan mendalami temuan ini karena sejak awal otoritas pengawas seharusnya sudah mendeteksi temuan tersebut. Ia mengungkapkan kecurigaannya kenapa hal ini tidak dideteksi, padahal seluruh mekanisme pengawasan sudah dilakukan oleh pasar modal. "Pertanyaannya menurut tim independen semua sudah sesuai prosedur, tetapi kok ada yang menyalahi prosedur?" katanya.
Menurut Arif, dewan saat ini sedang menunggu sikap pemerintah. Ia menegaskan pemerintah seharusnya mengusut masalah ini. Dewan sendiri, katanya akan mendesak pemerintah supaya mengusut masalah penawaran saham perdana Krakatau Steel.
KARTIKA CANDRA
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) kemarin mengatakan sudah memperoleh hasil audit independen tentang alokasi saham IPO PT Krakatau Steel. Bapepam juga berencana memanggil kantor akuntan publik untuk mengklarifikasi hasil audit tersebut.
Arif mengatakan anggota dewan akan meminta dan mempelajari hasil audit yang diperoleh Bapepam. Ada dua hal yang menarik dari temuan tersebut. Pertama adanya transaksi terafiliasi di mana agen penjual ikut membeli saham. "Ini seharusnya kan tidak boleh," katanya. Hal menarik kedua adalah ditemukannya transaksi ganda dalam penawaran saham perdana itu.
Dewan akan mendalami temuan ini karena sejak awal otoritas pengawas seharusnya sudah mendeteksi temuan tersebut. Ia mengungkapkan kecurigaannya kenapa hal ini tidak dideteksi, padahal seluruh mekanisme pengawasan sudah dilakukan oleh pasar modal. "Pertanyaannya menurut tim independen semua sudah sesuai prosedur, tetapi kok ada yang menyalahi prosedur?" katanya.
Menurut Arif, dewan saat ini sedang menunggu sikap pemerintah. Ia menegaskan pemerintah seharusnya mengusut masalah ini. Dewan sendiri, katanya akan mendesak pemerintah supaya mengusut masalah penawaran saham perdana Krakatau Steel.
KARTIKA CANDRA
