Indonesia Ingin Jadi Produsen Udang Terbesar Dunia

Reporter

Editor

Rabu, 8 Desember 2010 06:13 WIB

Petambak udang. TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO Interaktif, Karangasem-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung visi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar dunia. Ia menilai Indonesia bakal menjadi bangsa merugi jika sektor perikanan tak dikelola dengan baik.

Dengan wilayah yang sebagian besar terdiri atas perairan, sudah seharusnya Indonesia unggul dalam produksi udang. "Saatnya mendayagunakan sektor kelautan untuk kesejahteraan ekonomi," kata dia saat meresmikan Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan di Karangasem, Bali, Senin lalu.

Yudhoyono berharap potensi yang besar dari sektor kelautan tidak disia-siakan. "Kebijakan tersebut untuk kepentingan ekonomi domestik sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi makanan yang lebih bergizi," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutannya.

Kementerian Kelautan membidik produksi udang pada periode 2010-2014 meningkat 74,75 persen atau menjadi 699 ribu ton, terdiri atas 500 ribu ton udang jenis vaname (Litopenaeus vannamei) dan 199 ribu ton udang windu (Penaeus monodon).

Saat ini Indonesia hanya mampu memproduksi udang 400 ribu ton per tahun. Berdasarkan data Kementerian Perikanan, tahun lalu ekspor udang Indonesia mencapai 240.250 ton atau 27,29 persen dari ekspor perikanan 881.413 ton. Total nilai ekspor udang menembus US$ 1,576 miliar.

Pada 2014, Indonesia diharapkan menjadi produsen dan pengekspor udang terbesar dunia. Namun, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, usaha peningkatan produksi terhambat ketersediaan induk udang, yang sebagian besar diimpor dari Hawaii dan Florida, Amerika Serikat.

Untuk memproduksi 340 ribu ton saja, tahun depan Kementerian Kelautan membutuhkan bibit 680 ribu ekor. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah mendirikan balai pembibitan induk udang di Karangasem. "Balai ini menjadi pembibitan terbesar dunia dengan produksi 675 ribu per tahun," ujar Fadel.

Selama ini Kementerian Kelautan tak dapat memperkirakan angka produksi udang karena sangat bergantung pada pasokan bibit dari luar negeri. Selain pasokan, harga induk udang impor relatif mahal, yakni US$ 35-40 per ekor. Fadel berharap balai pembibitan itu mampu menekan biaya produksi usaha pembibitan dan budi daya.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

12 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya