Chevron Jual Ladang Gas nya di Indonesia ke Sinopec

Reporter

Editor

Minggu, 5 Desember 2010 20:20 WIB

Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO Interaktif, Beijing--Perusahaan minyak Amerika Serikat, Cevron menjual 18 persen ladang gas bawah air nya di Indonesia ke Sinopec senilai US$ 680 miliar.

Sinopec, grup perusahaan minyak dan gas Cina telah memperluas jangkauan globalnya tahun ini dengan menandatangani kesepakatan dengan Petrobras (Brasil), Statoil (Norwegia) dan Sonagol (Angola).

Kesepakatan terbaru ini akan memberikan akses kepada perusahaan penyulingan terbesar di Asia ini untuk pengembangkan proyek gas alam Gendalo-Gehen di Kalimantan Timur, Indonesia.

Sinopec, mengatakan perjanjian kerja sama dengan perusahaan minyak AS ini terjadi pada 30 November lalu. Namun masih menunggu persetujuan dari regulator dari Cina dan Indonesia.

Perusahaan Holding Cina ini mengatakan: Indonesia merupakan target strategis yang penting bagi Sinopec, yang merupakan negara pemasok gas alam cair yang stabil memeuhi kebutuhan gas Cina.

Kesepakatan dengan Indonesia ini menandai terjunnya Sinopec dalam proyek pengembangan bawah laut dalam satu tahun terakhir, dimana perusaaan minyak milik negara Cina secara agresif mengejar aset di luar negeri.

Pada bulan Oktober kemarin Sinopec juga sepakat untuk menginvestasikan US$ 7,1 miliar proyek lepas pantai milik Repsol di Brasil.

Sinopec berinvestasi ditiga blok yang merupakan bagian dari proyek Gendalo-Gehem milik Cevron dikedalaman 6 ribu kaki (1.800 m) dibawah permukaan air.

Blok ini telah menghasilkan 28 juta barel minyak dan 168.000 miliar kaki kubik (4.757 miliar meter kubik) gas alam hingga akhir tahun 2009. Gas yang dihasilkan ini akan digunakan memenuhi kebutuhan domestik konservasi minyak ke gas alam cair dan juga untuk keperluan ekspor.

Maksimum produksi hariannya akan mencapai 1,1 miliar kaki kubik gas alam dan 31 ribu barel kondensat.

Cevron memiliki 80 persen dalam proyek ini, sedangkan 20 persen lainnya dipegang oleh perusahaan minyak Italia Eni dan Pertamina.

George Kirkland, Wakil ketua Cevron mengatakan dengan selesainya proyek ini akan memperkuat portofolio proyek gas regional kami, dan meningkatkan posisi kami sebagai pemasok utama gas alam dan LNG di kawasan Asia pasifik.

Cevron juga mengoperasikan menguasai separuh di ladang Gorgon, proyek gas alam di Australia dengan kandungan sebesar 40.000 miliar kaki kubik.

Gas yang ada di ladang Gorgon ini dianggap cukup signifikan secara global yang akan bisa memenuhi kebutuhan energi untuk jangka panjang ditengah pesatnya ekonomi terutama Cina, India, Jepang serta Korea Selatan.

FT.COM VIA YAHOO FINANCE/ VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya