Ekspor Oktober Tembus US$ 14,22 miliar

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2010 14:56 WIB

Pengrajin kelom geulis modifikasi di Cibeusi, Jatinangor, Sumedang, Rabu (17/2). Produksi kerajinan Cibeusi melorot antara 50% sampai 70%, pasar ekspor tersaingi produk Thailand dan Vietnam, untuk lokal tersaingi Bali. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pencapaian kinerja ekspor di bulan Oktober 2010 tercatat paling tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. "Nilai ekspor di bulan Oktober sebesar US$ 14,22 miliar atau naik 16,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Itu rekor baru," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, Rabu (1/12), di kantornya.

Angka tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 16,72 persen dibandingkan September 2010. Menurut Rusman, rekor pencapaian tertinggi sebelumnya adalah di Desember 2009 sebesar US$ 13,33 miliar dan Agustus 2010 sebesar US$ 13,7 miliar.

Khusus untuk ekspor non migas, pada bulan ini mencapai US$ 11,61 miliar, atau naik 14,92 persen dibanding September 2010. Sedangkan dibanding Oktober 2009 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor non migas meningkat 14,55 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar US$ 539,3 juta. Sedangkan, penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$ 470,2 juta.

"Ekspor non migas terbesar selama Januari-Oktober 2010 adalah ke Jepang US$ 13,11 miliar, Amerika Serikat US$ 10,9 miliar, dan China US$ 10,61 miliar. Pangsa pasar ketiga negara tersebut 33,48 persen. Sedangkan, ekspor ke Uni Eropa sebanyak 27 negara adalah US$ 13,57 miliar," kata Rusman.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Oktober 2010 mencapai US$ 125,13 miliar, atau meningkat 35,45 persen <I>year on year</I>. Sementara, ekspor non migas mencapai US$ 103,40 miliar atau meningkat 32,21 persen.

Sementara, nilai impor Indonesia pada Oktober 2010 sebesar US$ 12,15 miliar, atau naik 25,81 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$ 9,65 miliar. Sedangkan, jika dibandingkan Oktober 2009 <I>year on year</I>, naik 28,80 persen. Selama Januari-Oktober 2010, nilai impor mencapai US$ 109,54 miliar, atau meningkat 40,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 77,71 miliar.

Impor migas pada Oktober 2010 tercatat US$ 2,38 miliar, atau naik 19,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Selama Januari-Oktober 2010, tercatat mencapai US$ 21,82 miliar, atau naik 44,96 persen <I>year on year</I>. Untuk impor non migas, tercatat US$ 9,76 miliar, atau naik 27,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Selama Januari-Oktober 2010, tercatat mencapai US$ 87,71 miliar, atau naik 39,98 persen <I>year on year</I>.

Impor non migas terbesar pada Oktober 2010 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$ 1,92 miliar, atau naik 31,10 persen dibanding bulan sebelumnya. Negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari-Oktober 2010 adalah Cina dengan nilai US$ 15,91 miliar (pangsa 18,14 persen), Jepang dengan nilai US$ 13,82 miliar (pangsa 15,76 persen), dan Singapura dengan nilai US$ 8,27 miliar (pangsa 9,43 persen).

EVANA DEWI

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

10 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

13 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

59 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya