Moody's Puji Pengelolaan Inflasi Indonesia  

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2010 12:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Moody's tengah melakukan penilaian ulang untuk menaikkan peringkat utang luar negeri dan utang dalam negeri Indonesia. Saat ini peringkat Indonesia adalah Ba2 dengan prospek (outlook) positif.

"Kami menempatkan rating utang Indonesia pada "penilaian untuk kemungkinan peningkatan", karena pemulihan ekonomi Indonesia bisa dipertahankan dengan baik," kata Vice President sekaligus analis senior Moody's Aninda Mitra dalam keterangan persnya hari ini. Fundamental inflasi juga telah dikelola dengan baik.

Moody's terakhir kali merevisi peringkat Indonesia 21 Juni 2010 menjadi Ba2 dengan prospek positif. Pada 16 September 2009 peringkat utang luar negeri Indonesia naik satu tingkat menjadi Ba2 dengan outlook stabil.

Aninda menjelaskan bahwa keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia yang mampu bertahan dalam krisis disertai dengan keseimbangan makro ekonomi secara berkelanjutan. Pengurangan beban utang pemerintah dan meningkatnya cadangan devisa bank sentral juga menjadi pertimbangan.

Kondisi itu mampu mengurangi persepsi risiko dan mendorong arus modal masuk lebih besar lagi. "Kondisi ini akan mendorong masuknya foreign direct investment dan modal jangka penjang," kata dia.

Kerangka kebijakan ekonomi Indonesia dinilai makin membaik untuk menghadapi tantangan makroekonomi dan kemungkinan munculnya guncangan. Stabilitas moneter memungkinkan pemerintan memperdalam pasar uang secara bertahap dan meningkatkan kemampuan penyerapan keuangan.

Langkah ini membuat Indonesia menjadi makin dekat pada peringkat investment grade. Lembaga pemeringkat internasional Japan Credit Rate telah memberikan peringkat BBB dengan prospek positif bagi Indonesia. Adapun Standard and Poor menyatakan Indonesia berperingkat BB, juga dengan prospek positif. Investment grade artinya Indonesia menjadi negara yang direkomendasikan sebagai tujuan investasi.

Meski demikian, risiko masih datang dari kondisi politik Indonesia. Oposisi dari mitra koalisi pemerintah dinilai dapat mempeerlambat upaya pemerintah melakukan reformasi ekonomi. "Meskipun sampai saat ini belum berpengaruh pada prospek ekonomi jangka pendek," kata Aninda. Campur tangan politik maupun tata pemerintahan yang buruk dalam pengawasan perbankan dinilai dapat menambah risiko guncangan pada sektor riil.

FAMEGA SYAVIRA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya