Salah seorang pedagang di Pasar Boyolali, Suratmi, 38 tahun, mengatakan saat ini harga sayur mayur rata-rata naik dua kali lipat sejak lima hari terakhir. “Terutama kubis,” jelasnya kepada Tempo, Minggu (7/11). Kubis yang biasanya tiap kilogram dijual Rp 1.500, maka kini menjadi Rp 4 ribu per kilogram.
Sementara kacang panjang dari Rp 2.500 per kilogram menjadi Rp 4.500 per kilogram. “Cabai merah besar juga naik. Dari Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu,” lanjutnya. Kenaikan disebabkan pasokan sayuran dari petani di Kecamatan Cepogo dan Selo tersendat. Begitu mereka mengungsi, praktis barangnya menjadi langka di pasaran
“Saya kesulitan nyari barang. Harus datang langsung ke Cepogo,” ujar pedagang lainnya, Darno, 27 tahun. Itu pun, barang yang didapat hanya sedikit. Misalnya untuk kubis yang biasanya bisa mendapat 5 karung, maka kini paling banyak 2 karung. Satu karung kira-kira 50 kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada tomat, yang awalnya Rp 4 ribu, menjadi dua kali lipatnya yaitu Rp 8 ribu per kilogram. Lantas ketimun dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.500 per kilogram. Labu siam naik menjadi Rp 2 ribu per kilogram, yang semula hanya Rp 700.
Salah seorang pembeli, Sri Sayekti, terpaksa mengeluarkan uang lebih banyak untuk berbelanja sayur mayur. “Biasanya hanya habis Rp 100 ribu, sekarang jadi Rp 150 ribu,” ujarnya yang berbelanja sayuran untuk lalapan warung ayam gorengnya. Dia biasa membeli kubis, ketimun, tomat, dan kacang panjang untuk lalapan.
UKKY PRIMARTANTYO