Dana Kredit UKM Tahun 2003 Sebesar Rp 42,3 Triliun

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 18:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Perbankan nasional, termasuk bank syariah dan bank perkreditan rakyat (BPR), akan memberikan kredit untuk usaha mikro, usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar Rp 42,3 triliun untuk tahun 2003. Jumlah ini merupakan 50,6 persen dari total nilai ekspansi kredit perbankan. Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin, di Jakarta, Selasa (11/2) menyatakan, Rp 40,2 triliun dari dana kredit UKM itu berasal dari perbankan nasional dan bank syariah. Naik sekitar 30 persen dari pemberian kredit tahun 2002 yang sebesar Rp 30.9 triliun, kata dia. Sedangkan sisanya, Rp 2,1 triliun bersumber dari BPR. Nilai ekspansi kredit BPR untuk UKM kali ini, ujarnya, naik 23 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara total dana kredit UKM tahun ini jauh lebih besar dari pada tahun sebelumnya. Tahun lalu, kredit yang diberikan hanya Rp 34,2 triliun. Ini dikarenakan pemerintah memiliki komitmen untuk memacu pertumbuhan sektor UKM. Syahril optimis dana kredit UKM itu, bisa tersalurkan dengan baik dan tidak akan macet. Sebab, berdasarkan pengalaman, makin kecil jumlah kredit, makin kecil kemungkinan macet. Tapi belum bisa disimpulkan apakah usaha kecil lebih rajin bayar utang, katanya. Dilihat dari geografisnya, distribusi dana kredit untuk UKM lebih banyak disalurkan ke Jawa dan Bali yaitu sebesar 32,9 persen. Ini dikarenakan pertumbuhan UKM di kedua kawasan tersebut lebih cepat dibandingkan daerah lain. Sedangkan untuk kawasan timur Indonesia (KTI), kredit yang dialokasikan 11,9 persen. Pertumbuhan kredit sektor UKM tahun 2002, 35,1 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total kredit perbankan yang hanya 14,4 persen. Pertumbuhan itu didorong oleh pertumbuhan kredit konsumsi (38,7 persen), dan kredit sektor produktif (32,1 persen). Berdasarkan jenis penggunaannya, akhir tahun lalu, 53 persen kredit UKM merupakan kredit sektor produktif (kredit modal kerja dan investasi). Sedangkan 47 persennya adalah kredit konsumsi. Pola pemberian kredit UKM kali ini, relatif tetap dibandingkan tahun 2001, dimana kredit sektor produktif sebesar 54,2 persen dan sektor konsumsi 46,8 persen. Kredit sektor produktif umumnya adalah kredit menengah, sedangkan sektor konsumsi sebagian besar kredit mikro. Jumlah rekening nasabah sendiri mencapai sebelas juta. Artinya tingkat penyebaran pemberian kredit konsumsi tinggi karena melibatkan banyak nasabah, meskipun nilanya kecil, kata Syahrir Menko Kesra Yusuf Kalla, yang hadir pada acara jumpa pers itu, menegaskan komitmen pemerintah atas peranan kredit untuk UKM makin ditingkatkan. Ini penting untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat. Dulu dana kredit untuk UKM hanya 20 persen dari total kedit perbankan, sekarang harus lebih besar lagi, kata dia. Pemerintah, melalui pemberian kredit ini, berusaha untuk mengurangi angka pengangguran yang makin meningkat. Untuk mengurangi angka pengangguran itu, pemerintah tidak bisa mengandalkan perusahaan besar karena membutuhkan investasi yang tinggi. Karena itu, pemerintah lebih melirik UKM sebagai alternatif penyelesaian. (Retno SulistyowatiTempo News Room)

Berita terkait

Saat Anwar Usman Digantikan Guntur Hamzah di Sidang MK

4 menit lalu

Saat Anwar Usman Digantikan Guntur Hamzah di Sidang MK

Hakim MK Anwar Usman digantikan Guntur Hamzah dalam sidang sengketa pileg di panel tiga, karena melibatkan perkara Partai Solidaritas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Berikut Lokasi Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 di UNJ

4 menit lalu

Berikut Lokasi Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 di UNJ

Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 di UNJ dilaksanakan di sejumlah titik.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

12 menit lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

13 menit lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

16 menit lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

24 menit lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

24 menit lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ini 8 Lokasi Nobar Gratis Piala Asia U-23 di Jakarta Nanti Malam

24 menit lalu

Ini 8 Lokasi Nobar Gratis Piala Asia U-23 di Jakarta Nanti Malam

Berikut delapan lokasi nobar gratis pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan, Piala Asia U-23 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

24 menit lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

27 menit lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya