TEMPO Interaktif, Jakarta:Pihak Mabes Polri menyatakan tidak diminta secara khusus untuk mencegah aksi mogok para pilot Garuda. Kami hanya diminta mengamankan dampak dari kemungkinan aksi mogok itu, kata Juru Bicara Mabes Polri, Brigjen Polisi Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/2) sore. Rencana pemogokan ini sendiri berkaitan dengan tuntutan perbaikan penggajian. Dampak yang dimaksud, menurut Edward, contohnya adalah kepanikan para calon penumpang. Selain itu, dia juga mengungkapkan upaya lainnya dari polisi terhadap ancaman mogok yang dikhawatirkan dapat mengganggu perusahaan sekaligus perekonomian nasional. Mungkin kami nantinya memfasilitasi pertemuan untuk mencari solusi, kata dia. Saat ini sendiri, Edward menjelaskan, polisi tengah mempelajari berkas-berkas laporan dari pihak manajemen Garuda. Setelah upaya memfasilitasi pertemuan dilakukan, polisi, lanjut Edward, akan melakukan pengamanan terhadap aset-aset. Upaya pengamanan aset itu akan diambil dengan perteimbangan karena permasalahan tidak saja terjadi antara manajemen degan para pilot, tetapi juga dengan para karyawan non pilot. Para karyawan, terutama para pilot, Garuda menetapkan batas waktu hingga Selasa (11/2) untuk dicapainya kesepakatan dengan manajemen. Apabila tidak tercapai kesepakatan, mereka mengancam akan melakukan aksi mogok. (Wuragil - TNR)
Berita terkait
Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara
1 menit lalu
Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara
PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.