Perusahaan di Asia Tingkatkan Anggaran di Bidang Teknologi Informasi
Reporter
Editor
Selasa, 22 Juli 2003 16:24 WIB
TEMPO Interaktif, Singapura:Perusahaan-perusahaan di kawasan Asia kian berminat untuk lebih meningkatkan anggaran bagi pengembangan teknologi informasi (information technologies/IT) tahun ini. Minat mereka tetap tinggi walau situasi perekonomian semakin berat, politik global suram, dan turunnya kepercayaan terhadap dunia industri IT membayang di pelupuk mata. Demikian survei International Data Corporation (IDC) yang berbasis di Singapura, seperti yang dilansir AFP, Minggu (9/2). Survei itu dilakukan terhadap 530 responden di enam negara Asia yang merepresentasikan pasar IT terbesar di wilayah ini, antara lain, Cina, India, Japan, Korea Selatan, dan Taiwan. Hasil survei mengungkapkan, sekitar 50 persen perusahaan yang mengisi polling menyatakan keinginannya untuk meningkatkan anggaran IT mereka tahun ini, dan hanya 15 persen yang berencana untuk mengurangi anggarannya. Sedangkan sisanya sebesar 35 persen menyatakan pengeluaran tidak akan berbeda dengan tahun lalu. Meskipun anggaran mencakup pengeluaran keseluruhan, dan biaya operasional --termasuk overhead dan tenaga kerja, fakta bahwa mayoritas responden mengindikasikan peningkatan anggaran sangat menggembirakan, kata Dane Anderson, Regional Vice President for Consulting and IT Research IDC. Sebagian besar perusahaan yang sangat berminat meningkatkan anggaran IT-nya adalah perusahaan-perusahaan di India dan Cina. Angkanya, di India lebih dari 67 persen responden, sementara di Cina mencapai 55 persen. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan di Jepang, Korea (Selatan), dan Taiwan merupakan responden yang paling pesimis. Setidaknya, lebih dari 60 persen responden di negara-negara itu cenderung untuk tidak menambah atau mengurangi anggarannya. Perusahaan-perusahaan itu berencana membelanjakan 70 persen anggaran IT mereka untuk keperluan rutin infrastruktur. Sementara, sisanya diperuntukkan untuk teknologi terbaru dan pengembangan IT. Perusahaan-perusahaan Asia menyadari manfaat teknologi informasi, tapi pengeluaran yang berhati-hati tampak mendominasi agenda mereka di 2003, kata Anderson. (AFP/TNR-Dara Meutia Uning)
Berita terkait
2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi
19 detik lalu
2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi
Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.