Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan memegang langsung distribusi untuk menjamin kelancaran pasokan. "Sampai Lebaran kemarin, berdasarkan laporan pasokan BBM tetap lancar," ujar Kepala BPH Migas Tubagus Haryono. Menurut dia, kesiagaan pasokan sudah diantisipasi pemerintah dan PT Pertamina (Persero) dengan menambah kantong-kantong BBM di beberapa lokasi.
Pemerintah pun sudah menyiapkan Posko Lebaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang akan memantau ketersediaan bahan bakar minyak, elpiji, listrik, dan situasi kegeologian sejak 10 hari sebelum dan sesudah Lebaran. Anggota posko terdiri atas Kementerian Energi, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), BPH Migas, PT Pertamina, serta PT PLN (Persero).
Garansi kelancaran stok bahan bakar minyak selama arus balik juga disanggupi Pertamina. "Pasokan BBM untuk arus balik tercukupi. Pertamina juga tetap menyiagakan pasokan untuk daerah yang menjadi pusat tujuan utama para pemudik," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina Muchammad Harun.
Jaminan tersebut diberikan setelah Pertamina mampu memelihara pasokan di level 3 juta kiloliter per hari, meski saat puncak arus mudik atau pada 2 hari sebelum Lebaran terjadi lonjakan konsumsi Premium hingga di atas 50 persen. Puncak arus balik diperkirakan terjadi 6 hari setelah Lebaran dengan konsumsi Premium 86 ribu kiloliter atau 36 persen dari konsumsi rata-rata 63 ribu kiloliter per hari.
Stok Premium Pertamina saat ini mencapai 1,1 juta kiloliter atau 16,3 hari. Adapun persediaan minyak tanah dan solar rata-rata cukup untuk konsumsi lebih dari dua pekan (lihat tabel). "Jumlah konsumsi BBM saat arus balik lebih rendah dari puncak arus mudik yang mencapai 96 ribu kiloliter, karena konsentrasi arus balik lebih menyebar dibanding saat puncak arus mudik," ujar Harun.
Pertamina, menurut Harun, tengah menyiagakan pasokan untuk daerah-daerah tujuan utama para pemudik, antara lain Surabaya, Tuban, Semarang, dan sepanjang jalur Pantai Utara Jawa hingga Bandung. "Persiapan dilakukan dengan mengoperasikan SPBU di wilayah tersebut 24 jam dan menyiagakan pasokan dari depot terdekat," tutur dia.
Sebelumnya, Pertamina mencatat terjadi peningkatan penjualan avtur selama puncak arus mudik atau H-2 hingga di atas 50 persen di beberapa depot, seperti di Bandar Udara Adisumarmo Solo (naik 52 persen) dan Bandara Achmad Yani Semarang (40 persen). Adapun kenaikan penjualan Premium terjadi di Terminal Transit Balongan (40 persen) dan depot Madiun (39 persen).
GUSTIDHA BUDIARTIE