TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah memastikan bahwa harga pangan pada saat ini masih cenderung stabil. "Kami akan tetap mengantisipasi kenaikan harga pangan, namun secara keseluruhan harga cenderung stabil," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, hari ini, di kantornya.
Kestabilan harga yang dimaksud adalah harga tidak melonjak. Bahkan harga beberapa komoditi, seperti cabai dan bawang cenderung menurun. "Dibandingkan bulan lalu, harga stabil tapi masih belum menunjukkan penurunan ke harga semula," katanya.
Menurut Menteri Pertanian, Suswono, walaupun ada kendala berupa hujan yang sering terjadi, sekitar 2 juta hektare lahan akan panen pada dua bulan ke depan, yaitu pada Agustus dan September. "Pada Agustus, sekitar 1,1 juta hektar lahan akan panen. Di September 840 ribu hektare lahan," kata Suswono.
Panen tersebut akan menambah stok gabah mencapai 5 ton per hektare. Bahkan, lanjut Suswono, ada potensi ketersediaan gabah kering sebanyak 10 juta ton pada dua bulan ke depan.
Suswono memperkirakan total produksi beras pada tahun ini sekitar 38-39 juta ton beras. "Padahal kebutuhan kita tidak lebih dari 34 juta ton, sehingga diperkirakan ada surplus akhir tahun sebesar 5,5 juta ton," katanya. Dengan catatan, tidak ada perubahan cuaca yang ekstrim.
EVANA DEWI
Kestabilan harga yang dimaksud adalah harga tidak melonjak. Bahkan harga beberapa komoditi, seperti cabai dan bawang cenderung menurun. "Dibandingkan bulan lalu, harga stabil tapi masih belum menunjukkan penurunan ke harga semula," katanya.
Menurut Menteri Pertanian, Suswono, walaupun ada kendala berupa hujan yang sering terjadi, sekitar 2 juta hektare lahan akan panen pada dua bulan ke depan, yaitu pada Agustus dan September. "Pada Agustus, sekitar 1,1 juta hektar lahan akan panen. Di September 840 ribu hektare lahan," kata Suswono.
Panen tersebut akan menambah stok gabah mencapai 5 ton per hektare. Bahkan, lanjut Suswono, ada potensi ketersediaan gabah kering sebanyak 10 juta ton pada dua bulan ke depan.
Suswono memperkirakan total produksi beras pada tahun ini sekitar 38-39 juta ton beras. "Padahal kebutuhan kita tidak lebih dari 34 juta ton, sehingga diperkirakan ada surplus akhir tahun sebesar 5,5 juta ton," katanya. Dengan catatan, tidak ada perubahan cuaca yang ekstrim.
EVANA DEWI
